SOLOPOS.COM - Warga membersihkan sampah di Tugu Kartasura, Jumat (9/10/2020) pagi. (Solopos.com-Ichsan Kholif Rahman)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Elemen warga Kartasura, Sukoharjo, Jumat (9/10/2020), membersihkan sampah yang tersisa pascaaksi unjuk rasa ribuan orang menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja di kawasan Bundaran Tugu Kartasura.

Elemen yang bergabung untuk membersihkan sampah di Tugu Kartasura dan sekiranya berasal dari dari petugas Kelurahan, Koramil, Kecamatan, bersama paguyuban warga atau Pawartos.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ada sekitar 15 orang yang terjun dalam bersih-bersih di kawasan Tugu Kartasura itu.

Toko-Toko Buka, Begini Situasi Kawasan Tugu Kartasura Pascademo Tolak Omnibus Law

Rencananya, aksi bersih-bersih itu akan dituntaskan hari ini.

"Sementara coretan-coretan yang tidak pantas kami cat dulu, lalu kami koordinasikan dengan pemerintah kabupaten atau Dinas PU untuk penyelesaian. Alhamdulillah sudah berjalan dengan baik," papar Lurah Kartasura Agus Jaelani, Jumat.

Dia menegaskan elemen masyarakat di Kartasura selalu greget dalam hal menjaga kebersihan.

"Kartasura adalah milik kami dan kami tidak ingin wajah Kartasura tidak bersih," tandasnya.

Klaten Kian Gencar Operasi Masker Agar Warga Terbiasa Bermasker

Berdasarkan pantauan, coretan vandalisme di pos polisi, tugu Kartasura, dan bangunan milik warga dicat semua dengan cat warna gelap. Selain itu, sampah dipunguti kemudian dimasukkan ke dalam karung.

Pada bagian lain, Herlan, Staf Umum PKU Muhammadiyah Kartasura mengonfirmasi ada sejumlah orang dari massa unjuk rasa yang terluka sempat dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Kartasura untuk memperoleh perawatan.

Sesak Napas Kena Gas Air Mata

Menurutnya, dokter yang menangani para pasien itu adalah dr. Damar.

"Kalau jumlah tidak tahu pasti tapi kalau sepuluh orang lebih. Situasi saat itu gaduh sekali, saya tidak tahu kalau Pak Rektor [UMS, Sofyan Anif] datang ke sini karena situasinya," jelasnya, Jumat.

"Tidak ada yang rawat inap, kemarin jam 9 [21.00] sudah selesai. Hanya para pemuda yang sesak napas saja kena gas air mata tidak luka-luka parah," papar Herlan.

Diberitakan, aksi unjuk rasa massa Solo Raya Menggugat menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja terjadi di kawasan bundaran Tugu Kartasura, Kamis (8/10/2020). Polisi berhasil memukul mundur massa, Kamis sekitar pukul 19.00 WIB.

Klaim Perlakukan Manusiawi, Begini Perlakuan Polisi Semarang ke Demonstran

Massa mundur setelah polisi menembakkan gas air mata kepada para peserta aksi. Kericuhan sempat kembali terjadi saat massa menolak membubarkan diri sekitar pukul 18.15 WIB.

Polisi kembali menembakkan gas air mata ke kerumunan yang kembali menuju pusat aksi di bundaran Tugu Kartasura. Massa berlari menyelamatkan diri masuk hingga ke gang-gang perkampungan.

Massa bubar meninggalkan lokasi dan kawasan Tugu Kartasura sudah kembali dibuka untuk arus lalu lintas Kamis malam sekitar pukul 19.00 WIB.

.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya