SOLOPOS.COM - Ubi jalar yang bermanfaat bagi kesehatan (bonnieplants.com)

Harianjogja.com, BANTUL- Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong masyarakat untuk terus mengembangkan tanaman pangan lokal sebagai pengganti beras dalam pemenuhan kebutuhan pangan.

“Masyarakat kami harapkan jangan hanya bertumpu pada konsumsi beras maupun gandum saja, namun juga memanfaatkan pangan lokal yang bisa dikembangkan di lahan pekarangan,” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKPPP) Bantul, Pulung Haryadi, Minggu (24/8/2014).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut dia, gerakan penanaman pangan lokal di lahan pekarangan bisa menjadikan warga tersebut menjadi produsen pangan lokal sendiri, bahkan bisa menjadi solusi ketika kekurangan bahan baku makanan untuk sehari-hari.

“Saat ini di sebagian wilayah Bantul warga sudah mengembangkan tanaman pangan lokal, misalnya pisang dan ubi, memang sudah lumayan untuk mensubtitusi beras, meski belum secara signifikan,” katanya.

Ia mengatakan, seperti tanaman ubi di Bantul saat ini telah dikembangkan pada lahan seluas sekitar 220 hektare, adapun sebagian besar di wilayah Kecamatan Sedayu dengan memanfaatkan lahan kurang produktif untuk pertanian.

“Saya kira masyarakat sudah mulai gencar menanam ubi, namun jumlahnya masih belum sesuai keinginan, setidaknya harus ada seluas 2000 sampai 3.000 hektare di Bantul, sementara realisasinya baru sekitar 10 persen saja,” katanya.

Sementara itu, kata dia untuk tanaman pisang di Bantul pihaknya mengaku tidak hafal, namun sebagian besar telah dikembangkan di wlayah Kecamatan Bambanglipuro, bahkan buahnya sudah diolah menjadi aneka pangan olahan.

Ia juga mengatakan, upaya untuk terus mendorong pemanfaatan tanaman pangan lokal juga untuk kampanyekan gemar makan pangan lokal, mengingat pengurangan lahan pertanian di Bantul terus terjadi, sementara pertumbuhan penduduk juga bertambah.

“Karena pertumbuhan penduduk tidak bisa kita cegah, padahal itu akan mempengaruhi ketersediaan pangan, makanya upayanya mengalihkan konsumsi pangan ke pangan lokal serta meningkatkan produktivitas pangan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya