Warga asing sumbang koleksi Radya Pustaka

Solo (Espos)–Beberapa warga asing asal Myanmar, Filipina dan Kanada memberikan sumbangan koleksi berupa mata uang lama dan baru dari sejumlah negara ke Museum Radya Pustaka Solo. Menurut rencana, koleksi itu bakal dipajang dengan mencantumkan nama penyumbangnya.

Ketua Komite Pengelola Museum Radya Pustaka, Winarso Kalinggo, ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (25/8), mengungkapkan, koleksi mata uang yang disumbangkan itu terdiri atas tiga lembar mata uang Myanmar, masing-masing senilai 1.000 kyats, 500 kyats, dan 200 kyats, tiga lembar mata uang Mesir senilai 25 piastres (dua lembar) dan 50 piastres (satu lembar), serta sebuah koin yang tidak diketahui nilai maupun asalnya. Semua koleksi uang itu diberikan oleh warga Myanmar bernama Koko Aung, seorang Research Officer di Ministry of Culture Myanmar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Mr Koko Aung ini datang ke museum pada hari Minggu (23/8). Dia sengaja datang khusus untuk menyerahkan koleksi mata uang tersebut. Kami tentu saja sangat senang. Ini menunjukkan orang asing saja memiliki kepedulian untuk menambah koleksi Museum Radya Pustaka. Kenapa orang-orang Indonesia sendiri kurang peduli?” jelas Kalinggo.

Sedangkan dua warga asing lain, yaitu Mrs Tina dari Filipina yang menyumbangkan satu buah koin mata uang Filipina buatan tahun 1997 senilai 5 Peso, serta seorang warga Kanada yang tidak diketahui namanya dan menyumbangkan dua koin mata uang Kanada buatan tahun 2007 dan 1988, datang ke Museum Radya Pustaka beberapa bulan lalu.

Menurut Kalinggo, tiga warga asing itu memiliki alasan sendiri kenapa memilih menyumbangkan koleksi ke Radya Pustaka.

Dengan tambahan koleksi sumbangan dari tiga warga asing tersebut, berarti saat ini Museum Radya Pustaka memiliki koleksi 334 buah mata uang koin dan 31 lembar mata uang kertas dari berbagai negara dan zaman.

shs