SOLOPOS.COM - Tata Xenon Pick Up (istimewa)

Ditengah pollution credit, warga Amerika Serikat (AS) justru memilih beralih ke model pick-up dan sport utility vehicle (SUV).

 
Harianjogja.com, JAKARTA – Warga Amerika Serikat berbondong-bondong beralih ke model pick-up dan sport utility vehicle (SUV) di tengah anjloknya harga bahan bakar dan di tengah upaya pemerintah untuk menerapkan efisiensi bahan bakar.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Data Enviroment Protection Agency (EPA) AS tahun 2014 yang dikutip Bloomberg menunjukkan tingkat efisiensi bahan bakar sejumlah kendaraan penumpang dan truk di AS secara rata-rata bergerak stagnan dari tahun 2013 yaitu mencapai 24,3 mil per galon.

Untuk memenuhi persyaratan efisiensi bahan bakar dari pemerintah, para produsen otomotif AS secara luas mengajukan pollution credit. Hal ini dilakukan guna menghindari penalti jika mereka gagal memenuhi standar efisiensi bahan bakar yang telah ditentukan.

Industri otomotif terus berupaya untuk melampaui minimum target pihak EPA dan National Highway Traffic Safety Administration guna mengurangi emisi gas rumah kaca dengan menggunakan teknologi mesin yang lebih canggih.

Director of Office of Air Quality and Transportation EPA, Christopher Grundler, menegaskan,”Dalam 3 tahun berturut-turut, para manufaktur telah melampaui standar emisi GHG dengan margin yang besar.”

“Jelas, bahwa kini kami terus meningkatkan standar, mengembangkan teknologi dan inovasi sebagai upaya kami untuk mengurangi efek gas rumah kaca secara signifikan,”tambahnya.

Dalam 10 tahun terakhir, standar efisiensi bahan bakar telah ditingkatkan oleh EPA sebesar 26% atau 5 mpg (mille per galon).

Tercatat sebanyak 11 dari 13 produsen otomotif terbesar di dunia telah menggelontorkan dana untuk pollution credit guna memenuhi standar tersebut di tahun 2014.

Dalam 5 tahun terakhir, Honda Motor Co., Nissan Motor Co., Toyota Motor Corp., dan Tesla Motor Inc.tercatat menjual kredit itu ke produsen lainnya. Sebaliknya, Fiat Chrysler Automobiles NV dan Daimler AG and Ferrari NV telah membeli kredit tersebut.

Juru bicara EPA, Laura Allen mengungkapkan kredit itu seharusnya tidak menjadi celah untuk memenuhi standar.

Pollution credit pada dasarnya dimaksudkan untuk mengurangi polusi efek gas rumah kaca serta memberikan fleksibilitas untuk indutri otomotif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya