SOLOPOS.COM - Warga Desa Sumurgeneng, Jenu, Tuban, ramai-ramai membeli mobil (Liputan6.com)

Solopos.com, TUBAN - Warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, ramai-ramai memborong mobil setelah mendapat uang ganti rugi lahan terdampak proyek kilang minyak. Bahkan ada satu warga yang sampai membeli mobil tiga unit sekaligus.

Lahan milik warga Desa Sumurgeneng, Jenu, Tuban memang terdampak proyek pembangunan Kilang Tuban atau New Grass Root Refinery (NGRR) di wilayah Kecamatan Jenu. Di Desa Sumurgeneng ini ada sekitar 280 warga atau pemilik lahan yang terdampak proyek pembangunan kilang minyak.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Semua warga telah setuju lahannya di jual untuk pembangunan proyek Nasional tersebut. Warga pun telah mengambil uang ganti rugi lahan melalui proses penetapan Konsinyasi di Pengadilan Negeri (PN) Tuban.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Disorot Jokowi Karena Multitafsir, Ini Pasal Karet dalam UU ITE

Kepala Desa Sumurgeneng Tuban, Gihanto, membenarkan warganya memborong mobil menggunakan uang ganti rugi lahan tersebut. Harga ganti rugi lahan milik warga dibanderol dengan rata-rata berkisar Rp 680.000 per meter persegi.

Penentuan nilai harga lahan milik warga itu telah diputuskan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) setalah melakukan penghitungan harga melalui appraisal. “Harga ganti rugi lahan disini sekitar Rp600.000 dan tertinggi Rp800.000 per meter persegi,” ungkapnya seperti dikutip dari Liputan6.com, Selasa (16/2/2021).

Jumlah Ganti Rugi

Ia menjelaskan, rata-rata warga Desa Sumurgeneng Tuban mendapatkan uang ganti rugi lahan untuk proyek pembangunan kilang minyak senilai Rp8 miliar. Selain itu, ganti rugi yang diterima warga paling sedikit di desa sini ada sekitar Rp35 juta dan paling banyak Rp28 miliar.

“Paling banyak sekitar Rp28 miliar, itu orang Surabaya yang sudah lama memiliki lahan disini,” terang Gihanto.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga Desa Sumurgeneng, Kabupaten Tuban menjadi pembicaraan lantaran ramai-ramai memborong mobil secara kolektif. Dalam video yang tersebar di dunia maya, pada Minggu (14/2/2021), ada 17 unit mobil sekaligus yang diangkut ke Desa Sumurgeneng setelah dibeli para warga.

Baca Juga: Melesat, Pengguna Internet Indonesia Tembus 202,6 Juta Orang

Gihanto menyebut 90 persen warga yang mendapatkan uang ganti rugi lahan untuk proyek kilang minyak digunakan untuk membeli mobil. Kemudian, sekitar 75 persen warga yang menerima uang itu dibelikan tanah lagi dan 50 persen warga digunakan untuk renovasi rumahnya.

“Kalau untuk usaha sangat kecil atau minim. Rata-rata mereka ingin menikmati dulu,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya