SOLOPOS.COM - Tim dari SMK KAP Bantul bersama sepeda motor listrik kreasi mereka. (Istimewa)

Solopos.com, BANTUL — Wandi Purnomo tidak menyangka langkahnya bersama guru dan beberapa siswa di SMK Ki Ageng Pemanahan (KAP) akan mendapatkan apresiasi luar biasa dari masyarakat. Ia bersama tim membuat sepeda motor listrik yang keren.

Meski masih prototipe dan harus terus disempurnakan, saat ini sudah ada beberapa orang memesan sepeda motor yang diberi nama SMK KAP tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saat ini sudah ada beberapa pemesan. Salah satunya dari Kulonprogo. Ada juga pesanan dari dokter Tirta. Khusus dokter Tirta, dia pesan dua unit,” kata Wandi semringah, Rabu (1/9/2021).

Padahal, prototipe sepeda motor listrik yang awalnya dibuat oleh enam orang tersebut hanya untuk memenuhi program Kemendikbud. Inti dari program ini adalah kewajiban setiap SMK memiliki produk unggulan dan harus berkaitan dengan jurusan yang ada di sekolah tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

Awalnya, Wandi mengaku akan membuat videotron. Namun, pembuatan videotron akan memakan biaya sangat besar. Padahal, pembiayaan dan SDM di SMK yang terletak di Jl. Parangtritis, Jetis, Bantul itu sangat terbatas.

Baca Juga: Wow…Bangun Lapangan Sepak bola, Warga Malah Temukan Wajan Raksasa

“Lalu muncullah ide membuat motor listrik,” sambung Wandi yang merupakan Kepala Bengkel SMK KAP.

Tapi, keinginan membuat motor listrik tersebut sempat mengalami kendala, karena juga akan membutuhkan biaya yang cukup besar. Lalu muncul ide membuat motor listrik dari limbah daur ulang dan menggandeng PT Chikal Bakal Mandiri.

“Dari situ kami bentuk tim. Ada enam orang, saya sendiri, anak-anak di jurusan Mekatronika dan Teknik Komputer Jaringan. Selain itu kami libatkan guru-guru yang ada, serta dari pihak PT yang menjadi mitra kami,” jelasnya.

motor listrik SMK KAP Bantul
Sepeda motor listrik buatan SMK KAP Bantul sedang dirangkai. (Istimewa)

Keterbatasan Bahan

Awalnya, tim merencanakan merakit dua unit sepeda motor listrik. Namun, dalam perkembangannya, mereka hanya fokus membuat satu unit sebab ada keterbatasan bahan. ketimbang kuantitas, Wandi dan timnya lebih memilih menyempurnakan satu prototipe menjadi sepeda motor listrik yang layak jalan.

Untuk bentuknya, sekilas mirip sepeda motor biasa. Di mana roda dari sepeda motor ini menggunakan roda sepeda motor matic. Sementara kerangkanya dari potongan besi bekas yang dimodif sedemikian rupa. Sepeda motor sendiri memiliki panjang 120 sentimeter dan tinggi 50 sentimeter. Sepeda motor ini mampu mengangkut dua pengendara dengan beban maksimal total 150 kilogram. Adapun komponen lain, seperti lampu, menggunakan komponen sepeda.

Baca Juga: Krecek Bu Ipik, Berbahan Kulit Kerbau Langsung dari Toraja

Untuk baterai yang dicangkokkan di bawah jok sepeda motor, SMK KAP menggunakan beberapa unit baterai laptop yang dirangkai jadi satu dan menghasilkan baterai berkekuatan 48 Volt.

Alhasil, dalam sekali pengisian yang membutuhkan waktu beberapa jam, baterai rangkaian sendiri itu mampu menggerakkan dinamo yang terpasang di dua roda hingga puluhan kilometer.

“Yang jelas, jika baterai full charge, maka sepeda motor ini bisa melaju selama 30 menit. Tergantung medannya,” terang Wandi.

Untuk memastikan sepeda motor ini layak dikendarai, Wandi mengaku telah melakukan beberapa kali uji coba. Salah satunya di tanjakan curam, seperti jalur Cinomati, Dlingo. Hasilnya? Sepeda motor ini lancar saja melahap tanjakan.

“Tapi, memang saat menanjak, kami gunakan penggerak roda depan dan belakang. Karena memakai dinamo, sehingga dua roda ini bisa berjalan maksimal. Karena medannya menanjak, maka baterai otomatis banyak tersedot. Tapi, gampang kok mengisinya, tinggal colokan saja ke stop kontak, karena baterainya juga kecil,” jelas Wandi.

Baca Juga: Dinkes Bantul Bakal Miliki Cool Room, Ini Daya Tampungnya

Harga

Untuk bisa memboyong sepeda motor listrik SMK KAP, kita harus merogoh kocek Rp9 juta. Itu harga minimal, karena pembeli bisa memesan sepeda motor sesuai keinginan.

“Seperti yang di Kulonprogo ini minta ada tambahan beberapa. Jadi bentuknya bisa custom dan kami siap untuk itu,” ungkap Wandi.

Sementara Tirta Hudi atau yang lebih dikenal dr Tirta mengaku telah memesan dua unit sepeda motor listrik SMK KAP. Tirta menuliskan hal itu pada akun Instagramnya pada 24 Agustus 2021 lalu. Ia menyebut bahwa motor tersebut merupakan buatan dan kreasi anak bangsa asal Jogja.

Hari ini dapat kabar, ada sebuah motor listrik kecil karya temen temen SMK KAP kerjasama dengan PT Chikal Bakal Mandiri di Yogyakarta. Saya tau dari mas piel. Hebatnya lagi ini prototype dibuat dari limbah! Serius! Motor listrik ini masih prototype, ya sebagai support #localpride saya memutuskan membeli 2 produk dari kawan kawan. Walau sistem pre order, ga masalah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya