SOLOPOS.COM - Massa aksi 313 di Bundaran Patung Kuda, Jakarta, Jumat (31/3/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Rosa Panggabean)

Wapres JK menyebut aksi 505 tidak perlu, namun tak bisa dilarang.

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan pemerintah memandang tidak perlu adanya aksi bela islam pada 5 Mei 2017. Kendati demikian, JK mengatakan sebagian orang memang menilai hal tersebut perlu sebagai bagian dari demokrasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kalau urusan perlu, pemerintah menganggap tak perlu lagi karena urusannya sudah di pengadilan. Tapi sulit juga kita batasi karena ada di Undang Undang (kebebasan berpendapat),” katanya, seusai membuka World Press Freedom Day, Rabu (3/5/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Aksi bela Islam 505 rencananya akan dilaksanakan sejumlah pihak guna mengawal kasus dugaan penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kini tinggal menunggu putusan hakim. Namun, JK mengingatkan aturan main unjuk rasa, yaitu setiap orang harus mematuhi agar suasana tetap kondusif.

“Kalau media bebas menulis mereka juga bebas. Namun ada aturannya jamnya terbatas, jalannya terbatas, juga jumlahnya juga dibatasi, gaduhnya tak boleh dan keamanan kalau melanggar ditangkap,” jelasnya.

Dia melanjutkan, “Jadi silakan saja, sama dengan media kalian bebas berekspresi tapi ada batasannya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya