Solopos.com, JAKARTA–Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mendorong setiap pemerintah negara peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 mewujudkan dunia kerja yang inklusif. Penyebabnya, dinilainya di tengah krisis ekonomi, pangan, dan perubahan iklim yang melanda dunia, isu ketenagakerjaan menjadi isu sentral.
Organisasi Perburuhan Internasional bahkan memproyeksikan tingkat pengangguran global bisa mencapai 207 juta orang pada 2022 atau bertambah 21 juta dibandingkan 2019. “Oleh karena itu, pada kesempatan yang berharga ini, saya ingin mendorong kerja sama kita semua untuk mewujudkan dunia kerja baru yang inklusif, berkelanjutan dan memiliki resiliensi,” ujarnya saat membuka G20 Labour And Employment Ministers’ Meeting secara virtual, Rabu (14/9/2022).
Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024
Lebih lanjut Wapres mengatakan, tujuan tersebut dapat tercapai bila pemulihan dunia kerja berorientasi pada manusia atau pekerja. Selanjutnya, dia lantas mengimbau pemerintah negara-negara anggota G20 agar, pertama, menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan aman bagi pekerja.
Baca Juga Lukisan Potret Wapres Ma’ruf Amin Terjual Rp1,5 Miliar
“Di Indonesia, kami terus mengupayakan pemenuhan hak-hak pekerja penyandang disabilitas, antara lain dengan menyediakan infrastruktur inklusif. Kami juga berusaha untuk terus meningkatkan akses pendidikan secara inklusif bagi pekerja,” katanya.
Kedua, dia melanjutkan, pemerintah diharapkan dapat memperkuat perlindungan sosial bagi pekerja yang terdampak pandemi dengan memastikan terpenuhinya hak-hak pekerja yang adaptif.
“Di Indonesia, hal ini menjadi bagian dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional, berupa Program Bantuan Subsidi Upah, Program Kartu Pra-Kerja, Program Bantuan Produktif Usaha Mikro, dan Program Padat Karya di Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah,” tuturnya.
Baca Juga Berubah, KH Ma’ruf Amin Jadi Saksi Pernikahan Adik Jokowi
Ketiga, Ma’ruf mengimbau agar pemerintah memperkuat kemampuan inovasi dan literasi pekerja, khususnya di bidang-bidang yang akan menciptakan lapangan kerja baru di masa depan, seperti teknologi digital dan ekonomi hijau. Terakhir, Wapres turut mendorong pemerintah agar meningkatkan daya saing pekerja dalam menghadapi tantangan global melalui skilling, reskilling, dan upskilling yang dilakukan secara terus menerus.
“Terkait hal ini, Indonesia terus membangun Balai Latihan Kerja Komunitas untuk memenuhi kebutuhan pelatihan vokasi dengan kolaborasi antara Pemerintah, swasta/industri dan akademisi/pendidikan tinggi,” imbuhnya.
Setali tiga uang, Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Ida Fauziah menyampaikan bahwa dalam rangkaian pertemuan dan grup kerja (working group) bidang ketenagakerjaan dan perburuhan G20 telah disepakati bahwa akselerasi prinsip G20 inklusivitas bagi penyandang disabilitas menjadi prioritas bersama.
“Pada isu inclusive labour market dan affirmative decent job for person with dissability, kita sepakat bahwa pentingnya mengakselerasi prinsip-prinsip G20 terkait integrasi dan inklusivitas pasar kerja bagi penyandang disabilitas. Oleh sebab itu, diperlukan komitmen monitoring terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip tersebut,” ujar Ida.
Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Wapres Ma’ruf Imbau Pemerintah Negara G20 Wujudkan Dunia Kerja Inklusif