Solopos.com, SOLO – Pasien positif corona kedua di Mojosongo, Solo, diketahui sempat membantu persiapan pernikahan serta berjalan-jalan di pasar. Informasi tersebut disampaikan Sekda Kota Solo berdasarkan laporan warga setempat.
“Dia sudah dikarantina mandiri sejak Jumat [13/3/2020], ternyata pada Sabtu [14/3/2020] dia sempat rewang dan jalan-jalan di pasar. Ini informasi saya dapat dari tetangga sekitar,” kata Ahyani, Sekda Kota Solo, kepada Solopos.com, Kamis (19/3/2020).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pulang dari Turki, Wali Kota Bogor Bima Arya Positif Corona
Padahal, pasien positif corona Mojosongo berjenis kelamin wanita ini awalnya berstatus orang dalam pemantauan (ODP). Tetangga sekitar juga telah mengingatkan agar dia tertib melakukan karantina mandiri di rumah.
Nekat Jalan-Jalan
Tetapi karena merasa sehat wanita ODP itu nekat berjalan-jalan dan berbaur dengan warga. Tetapi hasil tes menunjukkan wanita Mojosongo itu positif terpapar virus corona.
“Tetangga sekitar sudah mengingatkan. Tapi dia merasa sehat makanya jalan ke mana-mana. Saat saya ke sana untuk mengecek, dia juga menunjukkan tanda sehat tapi ternyata kan positif,” ujar Lurah Mojosongo, Winarto yang ditemui seusai melapor kepada Sekda di Balai Kota, Kamis.
Kabar 2 Pesawat China ke Indonesia Bawa Alat Tes Corona, Ini Faktanya
Keluarga Pasien Positif Corona 2 Solo
Akhirnya, pasien positif corona Mojosongo itu dijemput untuk diisolasi di RSUD Dr Moewardi Solo, Rabu (18/3/2020). Wanita pasien ini adalah anggota keluarga pria pasien positif corona yang sebelumnya telah diisolasi di RS Dr Moewardi Solo.
Pria tersebut merupakan rekan dari pasien positif corona pertama yang meninggal di Solo, Rabu (11/3/2020). Kedua pria ini terpapar virus corona penyebab Covid-19 sepulang dari seminar bisnis syariah di Bogor, Jawa Barat.
Dari informasi itu lah, setelah warga ini dijemput untuk diisolasi di RSUD Dr Moewardi Solo pada Rabu (18/3/2020). Petugas yang menjemput memakai baju pelindung yang terlihat seperti astronaut.
Data Kasus Corona Indonesia Simpang Siur, AJI Desak Pemerintah Transparan
17 Rumah Dikarantina
Winarto meminta 17 rumah di sekitar tempat tinggal pasien corona Mojosongo Solo itu dikarantina. Langkah itu diambil guna menekan persebaran virus corona di Solo.
Penjagaan yang melibatkan unsur TNI/Polri dinilai lebih efektif karena sering kali teguran tetangga tidak didengarkan oleh ODP.
Suara Misterius Terekam di Vlog Hutan Tinjomoyo
Informasi yang dihimpun Solopos.com, ODP yang tak mengalami gejala mengarah ke Covid-19 cenderung menyepelekan prosedur karantina mandiri.
Sejumlah ODP corona Solo bandel dan nekat keluar rumah dan menjalankan aktivitas sehari-hari serta bertemu dengan orang-orang. Hal itu berisiko membuat persebaran corona di Solo semakin meluas.