SOLOPOS.COM - Ilustrasi wanita mandiri. (Freepik)

Solopos.com, SOLO – Perempuan saat ini semakin bebas. Ruang gerak wanita tidak lagi dibatasi. Sehingga kini banyak wanita yang sukses dalam berkarier. Mereka bisa memenuhi kebutuhan hidup dengan kerja keras.

Bahkan, wanita yang sudah berumah tangga dan menyandang status sebagai istri dan ibu pun bisa tetap berkarya. Mereka dapat memenuhi kebutuhan terhadap pengetahuan maupun keterampilan. Ustazah Nuril Hidayati, Kepala SD Muhammadiyah 5 Solo, mengatakan Islam sangat mendorong perempuan untuk berdaya dan mandiri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wanita harus mampu menunjukkan karakternya yang mandiri dan berdaya. Perempuan yang berdaya dan mandiri, ketika menjadi ibu dapat mendidik anak menjadi lebih baik dari zamannya.

“Perempuan harus menunjukan kalau mampu menjadi seorang pendidik bangsa dan agama dengan karakter mandiri dan berdaya. Perempuan dalam bekerja itu membantu suami, kalau suami mampu dan menghendaki istri untuk tidak bekerja maka wajib hukumnya untuk taat pada suami,” ujar Ustazah Nuril saat ditemui Solopos.com di rumahnya.

Larangan bekerja bagi wanita semestinya tidak menjadikannya sebagai pribadi lemah. Wanita tetap harus menunjukkan karakter mandiri dan berdaya dalam kondisi apapun. Hal itu dapat dilakukan di rumah dengan dayanya sebagai perempuan, yakni menjaga kehormatan suami.

Selain itu, perempuan yang berada di rumah juga dapat berdaya dengan berguna bagi lingkungan dengan kemandiriannya. Rasulullah bersabda,“sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama manusia,” (HR Thabrani).

Ustazah Nuril, perempuan juga harus memiliki keahlian yang sesuai pekerjaan yang tidak melanggar syariat. Walaupun perempuan tidak diwajibkan untuk mencari nafkah, wanita saat ini dapat berdaya dan mandiri dengan bekerja di rumah. Dengan perkembangan teknologi online perempuan dapat berwiraswasta di rumah tanpa harus meninggalkan rumah. Hal ini menunjukan daya perempuan dalam membantu suami ketika tidak diizinkan untuk bekerja di luar rumah.

Ustazah Nuril menambahkan, pepatah Jawa yang mengatakan wanita harus bisa macak, masak, dan manak (berhias, memasak, dan menghasilkan keturunan), tak relevan lagi dengan kehidupan masa kini. Dalam pandangan Islam, wanita harus beragama dengan baik, berakhlak baik, dan menghasilkan keturunan yang baik.

Ketika perempuan menjalankan agama dengan baik, maka mereka akan mampu menjaga martabat laki-laki atau suaminya. Secara langsung, perempuan yang menjalankan agama dengan baik akhlaknya pun akan mengikuti. Agama yang baik dan akhlak yang baik, dihasilkan oleh didikan orang tua yang baik pula.

Perempuan salihah saat ini harus mampu menggali potens agar mandiri serta mampu memberdayakan diri. Muslimah mandiri juga harus bersosialisasi baik dengan lingkungannya. Perempuan yang mandiri akan bermanfaat bagi keluarga dan lingkungannya.

Mereka dapat mengajak perempuan yang lain untuk mandiri. Perempuan yang mandiri dan berdaya akan menjadi sosok yang cerdas yang nantinya akan membawa kebaikan pula ketika mendidik anak-anaknya kelak.

Muslimah mandiri tidak hanya kuat dan berdaya dalam hal keuangan, namun juga ketika menghadapi kesulitan dan cobaan. Mereka tetap kuat sembari berharap pertolongan Allah, sehingga tetap optimis dan berprasangka baik dalam dalam menjalani hidup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya