SOLO — Kolaborasi perupa wanita tiga kota, Solo, Jogja dan Jakarta siap menampilkan karya-karya teranyar mereka di hari ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember nanti di Kepatihan Art Space Solo. Para perupa tersebut bakal menampilkan sekitar 40 karya mulai dari seni lukis, digital, fotografi dan instalasi.
Pameran tak bertema yang kali pertama diadakan di Solo itu bukan semata-mata untuk memeringati hari ibu. Para
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
perempuan muda ini mengaku hanya ingin membuktikan eksistensi mereka di dunia seni yang biasanya identik dengan
kaum pria. Tak main-main, sebanyak 40 perupa muda dilibatkan dalam pameran ini.
Mereka berasal dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, ISI Jogja dan Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Mengambil narasi tentang feminisme, ke-40 perempuan yang rata-rata masih mahasiswa itu akan bercerita banyak hal dalam karyanya. Kisah tentang kefemininan tak dibiarkan terpaku pada unsur kewanitaan saja. Para perupa bebas mengekspresikan makna feminin di mata mereka. “Kami enggak membatasi karya harus tema apa gitu. Semuanya kami biarkan bebas berekspresi yang penting berkarya dulu,” urai koordinator pameran, Dia Gloria, dari Universitas sebelas Maret (UNS) Solo, saat ditemui Solopos.com di kampusnya, Senin (17/12/2012).
Dia menerangkan rencana pameran itu berawal dari kegelisahannya bersama sejumlah mahasiwa senirupa lainnya di UNS
dan ISI Solo yang khawatir terhadap perkembangan seni rupa di kalangan kaum hawa. Setelah diskusi berulangkali
akhirnya mereka memutuskan memulai geliat perupa wanita di Solo dengan mengadakan pameran kolaboras tersebut.
“Harapannya sih setelah ini kami bisa berlanjut pameran. Syukur-syukur bisa membentuk suatu komunitas,”
tambahnya.