SOLOPOS.COM - Wana Winulang penuh coretan. (JIBI/Harian Jogja/Switzy Sabandar)

Harianjogja.com, KULONPROGO–Ruang terbuka hijau (RTH) Wana Winulang Wates memprihatinkan karena ketidakjelasan pemeliharaan. Areal seluas satu hektare yang rencananya digunakan sebagai taman aktif ini terlihat tidak terurus.

Coretan tampak di kursi taman dan gazebo, serta beberapa bangku tampak tidak lengkap lagi karena kayu-kayunya terlepas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ironisnya, sekalipun menyisakan masalah pemeliharaan, pembangunan tahap kedua di tahun ini tetap dilanjutkan. Pada 2013 telah diselesaikan pembangunan Wana Winulang seluas 5.000 meter persegi, kemudian berlanjut tahap kedua dengan luasan yang sama di sisi selatan.

Konvokator (koordinator) Komunitas Hijau, Saptono Tanjung, mengatakan, setelah satu tahun beroperasi, kondisi Wana Winulang kurang baik.

“Banyak tempat duduk dan tangga gazebo yang jebol, konblok bergelombang, tempat sampah rusak, banyak coretan di mana-mana,” urainya saat ditemui wartawan di sela-sela Green Festival di Wana Winulang, Rabu (13/11/2013).

Terlebih, kata dia, tanaman di Wana Winulang yang diharapkan akan menjadi hutan serta paru-paru kota itu, banyak yang mati. Diperkirakan tanaman yang mati sekitar 25% karena kondisi iklim serta drainase yang kurang baik sehingga lahan sering tergenang air dan menyebabkan kondisi tanah menjadi asam.

Ketidakjelasan owner, dinilai menjadi salah satu penyebab taman tidak terawat.
Komunitas Hijau berinisiatif untuk jemput bola dan meminta pemerintah menyerahkan pemeliharaannya. Namun, hingga saat ini serah terima tidak kunjung dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya