Solo (Espos)–Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) RI, Dr Alex Retraobun memastikan tahun 2010 ini rumput laut menjadi komoditas hasil laut paling strategis menggantikan udang dan ikan. Mengunggulkan udang dan ikan, maka industri kemaritiman di lingkup wilayah kerja Kementrian Perindustrian tidak akan tumbuh signifikan. Tetapi, rumput lautlah yang dinilai mampu menggerakkan hampir sektor industri dari hulu hingga hilir.
“Sebelumnya, pengembangan industri dari komoditas rumput laut di Kemenperin mati suri. Tetapi sekarang, perlu ada agenda nasional untuk hilirisasi atau pengembangan industri pengolahan rumput laut,” tutur Alex, kepada wartawan di sela-sela Surakarta Business & Investment Forum on Seaweed 2010 di Novotel Solo, Kamis (20/5).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Terkait potensi pengembangan industri pengolahan rumput laut di Kota Solo, Alex mengatakan, saat ini Solo sudah memiliki modal kompetensi meskipun untuk menjadi pusat pengembangan industrialisasi rumput laut dinilai masih sangat sulit. “Kompetensi yang kami maksud adalah Solo sudah punya Solo Techno Park (STP) dan teknologi mesin pengolahan rumput laut yang dibuat oleh Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI) Solo. Teknologi ini yang bisa dimanfaatkan daerah potensial untuk pengembangan industri rumput laut.” Pihaknya berjanji akan mengupayakan kebijakan-kebijakan nasional terkait pengembangan industri rumput laut bisa dikaitkan dengan kompetensi yang ada di Solo.
haw