SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA  — Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono akan melakukan uji coba pengaktifan satu jalur kereta api ke arah Bogor dari Stasiun Cilebut pada Senin (26/11/2012).

“Pagi ini sekitar Pukul 09.30 uji coba kembali akan dilakukan dengan disaksikan Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI), Wamenhub, dan Direktur Keselamatan PT KAI pada lokasi longsor. Saat ini rombongan sedang menuju lokasi menggunakan KRL dari Stasiun Juanda, uji coba dilakukan pukul 09.30 WIB,” kata Manager Komunikasi Perusahaan PT KAI Commuter Jabodetabek Eva Chairunisa kepada Bisnis, Senin pagi.

Promosi Keren! BRI Raih Enam Penghargaan di PR Indonesia Awards 2024

Sebenarnya uji coba telah dilakukan pada pukul 00.10 malam tadi, Minggu malam, dan berjalan dengan baik.

“Dari hasil uji coba itu, diputuskan kereta rel listrik (KRL) belum dapat beroperasi pada pagi ini pada lintas Bogor – Bojong Gede, karena salah satunya faktor kesiapan operasi dan keamanan perjalanan KRL. Saat ini sedang disusun juga pola operasi jika nanti kebijakan KRL mulai dapat dijalankan kembali pada Stasiun Bogor,” kata Eva..

Wamenhub mengatakan tengah diupayakan dengan PT KAI agar perjalanan KRL bisa berakhir di stasiun Bogor mulai pekan ini untuk memberikan pelayanan kembali kepada masyarakat Bogor dan sekitarnya yang sempat terhenti pasca terjadinya longsoran di KM 45 rel kereta api arah Cilebut-Bogor, pada Rabu sore (21/11/2012).

“Upaya perbaikan longsoran yang terjadi di KM45 rel kereta api arah Cilebut-Bogor yang terjadi pada Rabu sore (21/11/2012) lalu terus kami lakukan bersama. Kemenhub dan PT KAI bersama-sama dan saling mendukung dalam satu tim dilapangan meskipun hampir setiap menjelang sore hingga malam terus didera hujan,” ujar Wamenhub.

Bahkan bila diperlukan, lanjut Bambang, maka akan dibantu seperti penyediaan bantalan rel dan rel yang terputus oleh Kemenhub.

Menurut Bambang, uji coba sekitar pukul 23.00 WIB semalam dilakukan dengan menjalankan Kereta Api (KA) MTT seberat 60 ton atau lebih berat 10 ton dari KRL yang hanya seberat 50 ton untuk mengetahui kualitas tanah pada rel yang sementara ini tidak digunakan. Selain itu, juga tengah dilakukan pemasangan listrik aliran atas (LAA) untuk operasional yang terputus akibat tiang kabel yang roboh.

Wamenhub mengharapkan penggunaan satu jalur ke arah Cilebut dan Bogor bisa segera dilaksanakan seusai uji coba.
Faktor keselamatan menurut Wamen tetap nomor satu dan akan dilihat hasilnya apakah sudah layak atau belum untuk bisa dijalankan KRLnya ke arah Bogor. Karena paling tidak apabila sudah bisa digunakan, maka akan mengeluarkan sembilan KRL yang sejak Rabu sore tertahan di Stasiun Bogor yang membuat perjalanan KRL sejak Rabu lalu berkurang.

“Kalaupun nantinya sudah bisa digunakan satu lajur ke arah Cilebut dan Bogor, kecepatannya akan disesuaikan dan diatur lebih rendah untuk mencegah guncangan yang terlalu besar di wilayah longsoran. Intinya pengerjaan sudah dilakukan mulai dari pembuatan drainase, pengerasan tanah, paket perbaikan dan akan dievaluasi dan diteliti apakah perlu ada perbaikan lain karena pada dasarnya diketahui wilayah tersebut bukan wilayah rawan longsor namun lantaran terjadi luapan dari suangai yang kepenuhan,” tambah Bambang.

Untuk itu, menurut dia, belum bisa dipastikan kapan KRL bisa beroperasi normal atau dua jalur kembali untuk melayani masyarakat pengguna jasa KRL karena akan diteliti lebih dalam lagi apakah di bawah tanah ada aliran air atau tidak, formasi tanahnya, dan hal teknis lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya