SOLOPOS.COM - Penjahit menggunakan metode transaksi nontunai QRIS di Pasar Santa, Jakarta, Senin (6/12/2021). (Antara/Indrianto Eko Suwarso)

Solopos.com, JAKARTA–Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menyebut sebanyak 9,7 juta pedagang usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melakukan transaksi nontunai melalui QRIS.

Selain itu, terdapat 2.047 pasar rakyat menggunakan situs web pasar melalui Sistem Informasi Sarana Perdagangan (SISP), 10 pasar rakyat on-boarding pemasaran secara digital, dan 51 pasar rakyat melakukan transaksi nontunai melalui QRIS.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Dalam mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia, saat ini Kemendag fokus pada pengaturan, pembinaan, dan pemantauan niaga elektronik (niaga-el),” kata Jerry di Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Selain itu, Kemendag juga berupaya mendorong peningkatan ekspor melalui platform digital; perdagangan fisik aset kripto; digitalisasi pasar tradisional dan UMKM; sistem pemantauan dan pelaporan harga dan stok barang; serta negosiasi perdagangan digital.

Jerry menambahkan sebanyak 326 pasar tradisional di 42 kecamatan dengan 106.702 pedagang lokal telah menerapkan e-retribusi, di mana jumlahnya akan terus meningkat seiring berkembangnya program.

Baca Juga: Jumlah Pengguna QRIS Wonogiri Terendah di Soloraya, Ini Data Lengkapnya

Menurut Jerry, berdasarkan Gross Merchandise Value (GMV), nilai transaksi niaga-el di Indonesia pada 2022 diproyeksikan mencapai Rp526 triliun atau tumbuh 31,1% dari tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ini didukung oleh meningkatnya penetrasi Internet dan meningkatnya konsumen digital di Indonesia.

Wamendag memaparkan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia juga berdampak pada perdagangan aset digital. Nilai transaksi aset kripto pada 2021 tercatat senilai Rp859,4 triliun atau tumbuh lebih dari 1.200% pada 2020.

Baca Juga: Jumlah Merchant QRIS di Soloraya : Solo Terbanyak, Wonogiri Paling Sedikit

Sedangkan, total nilai transaksi pada Januari-Agustus 2022 tercatat sebesar Rp249,3 triliun. Di sisi lain, jumlah pelanggan aset kripto terdaftar di Indonesia sampai dengan Agustus 2022 tercatat sebesar 16,1 juta pelanggan dengan rata-rata kenaikan jumlah pelanggan terdaftar sebesar 725.000 pelanggan per bulan.

“Ke depan, Kementerian Perdagangan terus bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan demi terciptanya ekosistem ekonomi digital yang solid. Dengan begitu, sektor ekonomi digital Indonesia nantinya dapat memberikan dampak yang lebih optimal dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Wamendag.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya