SOLOPOS.COM - Hadi Rudyatmo

Hadi Rudyatmo (ard)

SOLO-Pelantikan FX Hadi Rudyatmo (Rudi) pada Jumat (18/10) menjadi Walikota Solo merupakan momentum berharga bagi warga Solo. Sebab, warga Solo mendambakan sosok pemimpin yang mampu mengemban tugas dan menyelesaikan sejumlah pekerjaan rumah (PR) atas kepemimpinan selanjutnya.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Saya berharap orientasi Walikota Solo bisa merangkul semua pihak, terutama rakyat bawah. Sebab, saya sendiri kaget dengan Solo yang dijuluki kota investor,” kata aktivis sosial masyarakat Solo, Winarso, saat dijumpai Solopos.com, di rumahnya, Jebres, Kamis (18/10/2012).

Sebagai warga Solo, dia berharap Walikota Solo (Rudi) bisa membuat kebijakan pro rakyat. Artinya, segala kebijakan yang menyangkut hajat hidup orang banyak harus menjadi perhatian dan permenungan serius. “Jangan sampai Walikota Solo hanya memoles Kota Solo dengan pencitraan dengan pembangunan di sana-sini, kemudian menggandeng para investor. Ketika berbicara investor, maka yang terbesit dalam pikiran adalah untung dan rugi. Sementara ada hak-hak rakyat kecil yang terabaikan, semisal menata pedagang kaki lima (PKL). Itulah PR berat yang harus dipikirkan Walikota baru,” jelas mantan aktivis LSM ini.

Winarso mengatakan belum bisa meraba gebrakan apa saja yang dilakukan Rudi setelah menjadi Walikota Solo. Namun sejumlah PR antara lain banjir, penataan PKL dan kemacetan (yang belum terselesaikan pada masa kepempimpinan mantan Walikota Solo, Joko Widodo) diharapkan bisa terselaikan dalam waktu singkat. “Yang kita ketahui, Pak Rudy kan sudah tujuh tahun mendampingi Pak Jokowi. Jadi program prioritas jangka pendek dan jangka panjang harus terkonsep dengan jelas. Tuntutan warga adalah adanya keterbukaan informasi, jangan sampai rakyat dikebiri,” terang Winarso.

Sementara itu, aktivis pemerhati budaya Kota Solo, Setiawan, mengharapkan Walikota Solo yang baru mampu mengurai kemacetan lalu lintas di Kota Bengawan. “Bukan saya meremehkan kinerja Pak Jokowi. Tapi ada masalah krusial terkait kemacetan yang belum terselesaikan. Kemacetan kebanyakan terjadi di jalan protocol, di pusat perbelanjaan, pusat keramaian dan pasar tradisional,” terangnya.

Setiawan mengatakan persoalan banjir di Kota Solo menjadi masalah tahunan yang harus diselesaikan. Karena saat musim hujan, beberapa pusat banjir justru terjadi di beberapa titik city walk. “Penataan kota harus diimbangi dengan penyelesaian berbagai masalah, jangan sampai menambah masalah. Saya berharap, Pak Rudi harus riil menjalankan program yang bisa dinikmati masyarakat banyak, bukan hanya branding,” jelasnya.

Mengenai sosok pendamping Walikota Solo, Setiawan mengharapkan kepemimpinan ke depan lebih baik dari sebelumnya. “Trend kepemimpinan di Indonesia adalah mencari figure orang pintar. Tapi tidak cukup itu, sekarang harus dibalik. Pemimpin sekarang harus tahu, karena orang yang tahu pasti pintar dan sebaliknya,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya