SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com) – Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi), meminta Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) menggratiskan kios maupun los di pasar tradisional yang belum laku.
Instruksi itu muncul menyusul banyaknya keluhan dari masyarakat mengenai tingginya harga pasaran los maupun kios di pasar tradisional yang baru direhab. Padahal revitalisasi pasar dilakukan untuk memfasilitasi masyarakat agar ekonomi meningkat.

”Kalau memang muncul banyak keluhan dari masyarakat tentang harga kios yang terlalu tinggi ya sebaiknya DPP membuat potongan harga. Nah, kalau yang seperti itu masih kurang, sebaiknya kios digratiskan saja,” ujar dia ketika dijumpai wartawan, Selasa (21/6/2011). Jokowi menambahkan revitalisasi pasar tradisional bertujuan untuk membantu masyarakat khususnya pedagang dalam meningkatkan perekonomian. Secara prinsip, revitalisasi pasar bukan untuk kepentingan Pemkot dalam rangka mencari keuntungan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

”Pembangunan pasar itu ya untuk pedagang. Bukan untuk pemerintah. Pemerintah kok mau cari untung, tidak benar itu. Sekarang ini yang dipikir jangan tentang pendapatan asli daerah (PAD) saja. Pikirkan juga kepentingan masyarakat. Intinya ubah orientasi dari yang hanya mencari keuntungan menjadi mengutamakan kepentingan rakyat,” tegas Jokowi.

Pendapat berbeda justru diungkap politisi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Abdullah AA. Menurut dia, rencana Jokowi menggratiskan kios maupun los di pasar tradisional merupakan gambaran tidak matangnya konsep Pemkot dalam rangka revitalisasi pasar tradisional.

”Rehab pasar tradisional itu kan tidak gratis melainkan menggunakan uang rakyat. Kalau setelah pembangunan, kios atau los kemudian tidak dijual melainkan diberikan cuma-cuma itu berarti Pemkot hanya menghambur-hamburkan uang,” tegas anggota Komisi III DPRD ini. Anggota komisi III DPRD lainnya, Hartanti mengatakan rencana Walikota menggratiskan kios/los baik. Namun akan lebih baik apabila tetap ada tanggung jawab dari masyarakat dalam bentuk pembelian kios.

Sebelumnya, Kepala DPP, Subagiyo, mengatakan tengah mengkaji ulang harga kios maupun los di pasar tradisional menyusul banyaknya warga yang mengajukan keberatan baik dalam bentuk tertulis maupun lisan. ”Memang sekarang ini kami tengah mengkaji ulang harga kios maupun los di pasar-pasar tradisional khususnya pasar yang baru saja direhab. Langkah itu kami lakukan karena ada banyak keberatan dari masyarakat mengenai harga kios yang mereka nilai terlalu tinggi,” ujar Subagiyo.

Subagiyo memaparkan ada tiga pasar yang diminati masyarakat untuk tempat membuka dhasaran. Ketiga pasar itu adalah Pasat Legi, Pucangsawit dan Pasar Gading.

aps

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya