Solopos.com, TANJUNGPINANG -- Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul, yang positif Covid-19, meninggal dunia, Selasa (28/4/2020) pukul 16.45 WIB. Syahrul meninggal dunia di ruang ICU Rumah Sakit Raja Ahmad Thabib atau RSUP Kepulauan Riau.
Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana, mengatakan Syahrul meninggal dunia bukan semata-mata disebabkan Covid-19. Selain Covid-19, Syahrul juga memiliki sejumlah penyakit penyerta lainnya.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
"Ada pembengkakan ginjal, hipertensi dan diabetes. Jadi Covid-19 sebagai pemicunya," kata Tjetjep, Selasa.
Gaptek, Buruh Korban PHK di Jateng Tak Bisa Akes Kartu Pra Kerja
Tjetjep mengemukakan tim medis telah bekerja maksimal sejak Syahrul dirawat di RSUP Kepri pada 11 April 2020. Peralatan dan dokter ahli telah dikerahkan untuk merawat Syahrul.
Karena positif Covid-19, jenazah Wali Kota Tanjungpinang harus segera dimakamkan tak lama setelah meninggal dunia. "Pemakaman wajib dilakukan dalam waktu empat jam terhitung sejak Pak Syahrul meninggal dunia," ucapnya.
Achmad Purnomo Mundur dari Pilkada Solo: Saya Laksanakan Perintah Partai
Jenazah Syahrul akan dimakamkan sesuai dengan protokol Covid-19. "Lokasi pemakaman belum diputuskan. Kami juga masih menunggu informasi dari Gugus Tugas Tanjungpinang," ujarnya di Tanjungpinang.
Tjetjep sempat mengusulkan agar jasad Almarhum Syahrul dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Batu 5 Tanjungpinang. Alasannya, Syahrul positif Covid-19 dan meninggal dunia saat masih menjawat Wali Kota Tanjungpinang.
Sudah Zona Merah, Ganjar Minta Solo & Wonosobo Tiru Semarang
Namun, setelah didiskusikan dengan berbagai pihak, ternyata almarhum tidak memenuhi persyaratan. "Pertimbangan saya, karena beliau meninggal saat masih menjabat," ucapnya.
Tak Stabil
Tjetjep mengemukakan tim medis telah bekerja maksimal sejak Syahrul dirawat di RSUP Kepri pada 11 April 2020. Peralatan dan dokter ahli di Tanjungpinang telah dikerahkan untuk merawat Wali Kota Syahrul yang mengalami komplikasi sebelum meninggal dunia.
Positif Rapid Test, 13 Alumni Ijtima Gowa di Sukoharjo Jalani Tes Swab
"Namun, selama perawatan kondisi almarhum tidak stabil, kadang membaik dan kadang drop. Dalam beberapa hari terakhir kondisi Syahrul drop," katanya.
Kondisi Syahrul semakin memburuk sejak Selasa pagi. Tim medis RSUP Kepri Tanjungpinang telah melakukan pompa jantung dan sempat membuahkan hasil, namun Wali Kota Syahrul yang positif virus corona meninggal dunia.
"Tim medis sudah bekerja maksimal, tetapi Allah berkehendak lain," pungkas Tjetjep.