SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SERENGAN</strong> — Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo&nbsp;<span>Rudy mendorong warga Kota Bengawan untuk tetap berjuang keras supaya bisa keluar dari zona miskin. Rudy, sapaan akrabnya,&nbsp;</span>meminta warga miskin Kota Solo tak terlena dengan <a title="Puluhan Peserta JKN-KIS Mandiri Solo Nunggak Bayar Premi" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180418/489/911036/puluhan-peserta-jkn-kis-mandiri-solo-nunggak-bayar-premi">bantuan yang diberikan oleh Pemerintah</a>.</p><p>Rudy menjelaskan esensi pemerintah pusat maupun daerah memberikan bantuan agar warga bisa menabung dari penghasilan yang diperoleh. Dengan adanya bantuan pembayaran premi kepesertaan jaminan kesehatan nasional (JKN) Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan biaya pendidikan anak misalnya, para orang tua jadi tinggal memikirkan cara memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga.</p><p>&ldquo;Masyarakat tugasnya tinggal mencari nafkah supaya dapur tetap <em>ngebul</em>. Tapi tidak boleh juga hanya <em>segitu</em>. Harapannya warga ada penghasilan yang bisa disimpan apalagi mereka sudah tidak perlu lagi membayar biaya pendidikan anak dan jaminan kesehatan,&rdquo; jelas Rudy saat berbincang dengan <em>solopos.com</em> di Amarelo Hotel Solo, Selasa (17/4/2018).</p><p>Rudy menuturkan uang yang berhasil disimpan bisa dipakai untuk membangun usaha. Jika usaha berkembang, warga tersebut bisa melepaskan diri dari jerat kemiskinan. Dia menyatakan warga tak boleh hanya terus-terusan mengandalkan bantuan dari pemerintah.</p><p>&ldquo;Warga Solo saya rasa hanya sedikit atau malah tidak ada yang miskin, tapi masuk rentan miskin. Supaya tidak menjadi miskin, kami kasih mereka KIS, rumah mereka yang tidak layak huni kami perbaiki, lingkungan mereka yang tidak sehat kami buat sehat, biaya pendidikan anak-anak mereka juga kami gratiskan,&rdquo; kata Rudy.</p><p>Wali Kota Solo menyampaikan Pemkot memiliki dua fokus program untuk <a title="Solopos Hari Ini: Jembatan Runtuh di Tuban-Lamongan hingga Investasi Pabrik Semen di Wonogiri" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180418/489/911099/solopos-hari-ini-jembatan-runtuh-di-tuban-lamongan-hingga-investasi-pabrik-semen-di-wonogiri">penanganan warga miskin dan rentan miskin</a>, yakni lewat bidang pendidikan dan kesehatan.&nbsp;</p><p>Kepala Bappeda Solo, Ahyani sebelumnya mengatakan ada 25 parameter yang digunakan Pemkot untuk mendata warga miskin. Di antaranya, luas lantai, jenis lantai, jenis dinding, fasilitas tempat mandi cuci kakus (MCK), sumber air minum, sumber penerangan rumah, jenis bahan bakar untuk memasak sehari-hari, frekuensi pembelian daging, berapa kali makan dalam sehari, tidak sanggup membayar pengobatan di puskesmas atau rumah sakit, sumber penghasilan rumah tangga, pendidikan tertinggi kepala rumah tangga, kepemilikan aset dan lain sebagainya.</p><p>&rdquo;Parameter yang digunakan berbeda dengan <a title="Berita Terpopuler: Kronologi Kecelakaan Beruntun di Ngawi hingga Jembatan Ambrol Tuban-Lamongan" href="http://news.solopos.com/read/20180418/496/911104/berita-terpopuler-kronologi-kecelakaan-beruntun-di-ngawi-hingga-jembatan-ambrol-tuban-lamongan">Badan Pusat Statistik</a> hanya menggunakan14 parameter. BPS bahkan meng-<em>update</em> data tiga tahun sekali,&rdquo; kata dia.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya