SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Wali Kota Solo yang juga Ketua Umum Persis Solo, F.X. Hadi Rudyatmo mendukung langkah suporter Persis memboikot laga Laskar Sambernyawa musim 2019. Dukungan itu diberikan karena ia menilai manajemen berada pada trek yang salah.

Sebelumnya, elemen suporter di Kota Solo sepakat memboikot laga kandang maupun tandang yang dijalani Persis Solo musim 2019 kecuali laga derby Mataram melawan PSIM Jogja. Hal itu menjadi respons atas ketidakpuasan suporter kepada manajemen Persis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keputusan ini diambil dalam acara diskusi dan halal bihalal yang diselenggarakan DPP Pasoepati di Grand Sae Hotel, Kamis (20/6/2019) malam. Ada empat poin kesepakatan yang muncul dalam pertemuan tersebut. Pertama, memboikot semua laga Persis Solo pada kompetisi musim 2019 baik laga home maupun away kecuali laga derby Mataram. 

Ekspedisi Mudik 2024

Kedua, tidak membuka komunikasi dengan manajemen. Ketiga, bersama semua elemen suporter Solo membentuk tim satgas untuk menyikapi kondisi Persis Solo. Dan keempat, bertemu dengan stake holder (Askot PSSI Kota Solo dan Pemkot Solo) dalam waktu dekat.

“Setuju [boikot]. Sekarang Persis lebih mengedepankan apa? Mesti Pasoepati tahu. Nek Pasoepati boikot pertandingan Persis, tak dukung seribu persen,” tegas lelaki yang akrab disapa Rudy itu kepada awak media, Rabu (26/6/2019).

Menurutnya, keputusan para suporter adalah langkah tepat. Ia menilai selama ini manajemen tidak membuka komunikasi dengan suporter dalam segala hal. Salah satu hal besar yang kemudian memicu ketidakpuasan adalah penetapan Kota Madiun sebagai lokasi launching tim.

“Wong Pasoepati omahe Solo kok neng Madiun?[Pasoepati rumahnya Solo mengapa di Madiun?],” katanya.

Rudy juga mengomentari pemilihan Madiun disebabkan kurangnya komunikasi manajemen dengan Pemkot Solo. Menurutnya pemkot sebenarnya siap membantu menyiapkan infrastruktur seandainya manajemen Persis Solo serius ingin berkandang di Stadion Sriwedari.

“Dulu tidak diizinkan karena masih ramai pemilu, sekarang kan sudah selesai [pemilu]. Wong kita punya lapangan kenapa harus kesana kemari,” terangnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya