SOLOPOS.COM - UN 2015 di SMAN 1 Solo, Selasa (14/4/2015). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Wali Kota Solo mendukung penghapusan UN. Namun sekolah tak setuju karena sudah mempersiapkan banyak hal.

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo (Rudy) mendukung rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Muhadjir Effendi menghapus Ujian Nasional (UN). Namun, kalangan sekolah memiliki pandangan berbeda.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rudy menilai selama ini hanya fokus di beberapa mata pelajaran di UN sehingga pembelajaran siswa hanya terfokus pada di mata pelajaran yang diujikan dalam UN. Sementara itu mata pelajaran lain diabaikan, seperti tata krama, etika, ataupun sopan santun. “Jadi saya mendukung UN dihapus. Kemampuan anak-anak itu jangan disamakan,” kata Wali Kota ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Senin (28/11/2016).

Yang terpenting, menurut Wali Kota, pemerintah pusat segera menerbitkan petunjuk pelaksana (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) jika UN dihapuskan. Rudy mengaku siap jika penghapusan UN diterapkan di tahun depan. Namun Wali Kota meminta agar Mendikbud segera mengeluarkan standar kelulusan sebagai gantinya.

“Mungkin bisa dilakukan ujian sekolah yang diselenggaran kabupaten/kota. Daerah mau menyelenggarakan ujian tidak masalah. Namun itu harus ada regulasi dari Mendikbud sebagai acuan untuk melangkah,” katanya.

Kepala SMAN 6 Solo, Agung Wijayanto menyatakan secara pribadi tidak setuju dengan penghapusan UN karena menyebabkan tidak adanya pemetaan kualitas sekolah. “Salah satu tujuan diadakan UN kan untuk pemetaan [kualitas sekolah] sehingga kalau dihapuskan terus bagaimana?” katanya di ruang kerjanya, Sabtu (26/11/2016) lalu.

Menurut dia, UN masih dibutuhkan dan hanya perlu perbaikan jika belum dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan pemerintah. Keinginan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang menghentikan UN 2017, sambung dia, membuat semangat sekolah menjadi turun.

Pasalnya, ujar dia, SMAN 6 Solo yang telah menerapkan Ujian Negera Berbasis Komputer (UNBK) telah melakukan persiapan pengadaan sarana perangkat komputer. Para guru juga memberikan pelajaran ekstra dan melakukan uji coba UNBK kepada para siswa kelas XII untuk menghadapi UN 2017.

”Kebijakan di tengah saat pihak sekolah giat melakukan persiapan UN membuat sekolah nglokro [semangat turun],” tandas Agung.

Bila UN dihapuskan, pihaknya bersama dengan sekolah lainnya akan mencari alternatif agar tetap ada parameter untuk mengukur kualitas pendidikan. ”Selama ini hasil peringkat UN menjadi patokan kualitas dan gengsi bagi pihak sekolah, kalau dihapuskan akan cari alternatif lain,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya