SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendaftaran siswa baru (JIBI/Dok)

Solopos.com, SOLO -- Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengancam blacklist pengurus RT/RW yang memalsukan surat keterangan domisili atau SKD calon siswa baru di PPDB Solo.

Para pengurus RT/RW tersebut tidak akan bisa mengikuti pemilihan pengurus periode selanjutnya. Hal itu disampaikan Rudy, sapaan akrab Wali Kota, menyikapi munculnya ratusan SKD calon siswa pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) online SMA/SMK negeri tahun ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ancaman serupa juga disampaikan untuk PPDB online SD-SMP negeri. “Sebenarnya untuk PPDB SMA/SMK negeri bukan ranah saya, karena kami hanya untuk SD-SMP. Tapi, saya sampaikan kepada semua pihak untuk tidak boleh memanipulasi SKD atau bahkan KK [Kartu Keluarga],” kata dia kepada wartawan, Jumat (26/6/2020).

Jadi Kontak Erat Pasien Covid-19, Tempat Praktik Dokter Di Joho Sukoharjo Ditutup Gugus Tugas

Ekspedisi Mudik 2024

Untuk PPDB online SD-SMP Solo, Rudy mengatakan akan menurunkan tim dari Inspektorat guna mengecek SKD calon siswa. Mereka akan melakukan verifikasi, klarifikasi, dan identifikasi SKD tersebut apakah asli atau palsu.

Salah satu verifikasi yang dilakukan Inspektorat adalah mencocokkan akta kelahiran dengan KK dan SKD. Dari situ, akan tampak alamat sebenarnya dari calon siswa.

Ia mengakui keberadaan SKD palsu selalu menjadi persoalan tiap tahun. Orang tua beramai-ramai mengejar sekolah favorit.

KA Prameks Jogja-Solo Setop Beroperasi Akhir 2020, Ini Penggantinya

“Untuk SMA/SMK sebenarnya saran saya pemerataan. Di Kecamatan Pasar Kliwon tidak ada SMA. Akibatnya pada terlempar ke kabupaten lain,” ungkapnya.

Memindahkan SMA

Rudy mengatakan hal itu menjadi masalah bagi calon siswa tiap PPDB di Kota Solo. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah memindahkan salah satu SMA di satu area yang sama.

SMAN 1 dan SMAN 2 Solo, misalnya, salah satunya bisa dipindahkan ke Kecamatan Pasar Kliwon. Pemkot menyediakan dua alternatif lahan, yakni tanah hak pakai (HP) 16 dan sebagian lahan Pasar Ayam Semanggi.

Perhutani Simulasikan New Normal di Wana Wisata Kedung Ombo Kedung Cinta Boyolali, Segera Dibuka?

“Ada orang tua yang mengeluh kenapa enggak dapat sekolah di Solo, malah di Sukoharjo. Tapi bagaimana lagi, kondisi saat ini memang sekolah belum merata,” tandas Rudy.

Informasi yang diperoleh Solopos.com, SMA Negeri 4 Solo menempati urutan teratas sebagai sekolah yang paling banyak menerima berkas SKD. Total ada 2.045 calon siswa yang mendaftar di SMAN.

Dari jumlah itu, 287 calon siswa di antaranya mengajukan SKD. Sementara di urutan kedua ditempati SMAN 1 dengan jumlah pendaftar 2.103 orang dan 284 orang di antaranya menggunakan SKD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya