SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. (Instagram/@gibran_rakabuming)

Solopos.com, SEMARANG – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengizinkan warganya melakukan mudik lokal atau mudik dalam satu kawasan aglomerasi. Padahal kebijakan Gibran ini berbeda dengan pemerintah pusat dan Dishub Jateng yang melarang mudik lokal di beberapa daerah, termasuk Soloraya.

Menanggapi pernyataan Gibran itu, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah Henggar Budi Anggoro tidak mau berkomentar panjang lebar. Ia hanya menyatakan Dishub Jateng tetap akan menerapkan aturan sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Saya mengikuti kebijakan yang ada saja [sesuai ketentuan pemerintah pusat],” ujar Henggar kepada Solopos.com, melalui aplikasi Whatsaap (WA), Jumat (7/5/2021).

Baca Juga: Zodiak Ini Menurut Astrologi Paling Ambisius

Henggar pun kemudian meminta Semarangpos.com untuk kembali mencermati aturan terkait larangan mudik yang tercantum dalam Surat Edaran (SE) Gugus Tugas Covid-19 Nasional No.13/2021. Dalam surat edaran itu dijelaskan bahwa setiap anggota masyarakat dilarang melakukan perjalanan antarkota/kabupaten/provinsi/negara untuk tujuan mudik.

Dengan demikian, mudik lokal atau mudik yang dilakukan dalam skala kecil, seperti antarkabupaten pun dilarang. Sementara itu, hal berbeda disampaikan pakar transportasi dari Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata, Djoko Setijowarno.

Seharusnya Dibolehkan

Djoko menilai mudik lokal, atau yang masih dalam satu wilayah aglomerasi seharusnya diperbolehkan. “Tidak hanya mudik, mobilisasi lokal juga harusnya diperbolehkan. Sebenarnya, kepentingan perjalanannya yang harus diatur, baik itu mudik, wisata, kerja, dan lain-lain,” terang Djoko.

Sebelumnya, Wali Kota Solo yang juga putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, mengaku akan mengizinkan warga untuk melakukan mudik lokal.

Baca Juga: Jamur Punya Efek Antikanker, Ini Hasil Penelitian!

Ia tidak sependapat dengan keputusan pemerintah yang melarang mudik lokal, termasuk di kawasan Soloraya. “Nanti kami koordinasikan lagi. Tapi sejauh ini masih kami bolehkan,” ujar Gibran di Balai Kota Solo, Jumat pagi.

Gibran lantas mempertanyakan bagaimana cara efektif menyekat batas wilayah Solo dengan daerah lain agar tidak terjadi mudik lokal. Sebab, wilayah Soloraya menurutnya sudah menyatu. "Karena Solo itu kecil banget kok. Masih kami bolehkan. Nanti penyekatan seperti apa kalau mudik lokal enggak diperbolehkan?" ujar dia sebagaimana dikutip Solopos.com.

Orang nomor satu di Kota Solo itu juga menilai aktivitas harian masyarakat Solo tidak bisa dipisahkan dengan warga daerah sekitar. Meski demikian dia mengimbau warga membatasi mobilitas.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya