SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash; </strong>Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi alias Hendi menyatakan keyakinannya kendala yang sempat mengadang peserta ujian nasional berbasis komputer (UNBK) SMP dan sekolah sederajat di ibu kota Jateng tidak akan merugikan siswa.</p><p>"Ada sedikit gangguan karena komputer ada yang sempat <em>offline</em>. Tetapi, infonya ini tidak hanya terjadi di Kota Semarang, dan bisa diatasi," katanya saat meninjau UNBK di SMP Negeri 15 Semarang, Senin (23/4/2018). Setidaknya, ada empat sekolah yang ditinjau Wali Kota Semarang saat hari pertama UNBK SMP itu, yakni SMP Negeri 15, SMP Negeri 4, SMP Kesatrian 1 Kota Semarang, dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 2 Kota Semarang.</p><p>Berdasarkan laporan yang diterimanya, Hendi menjelaskan gangguan terjadi pada perangkat komputer yang sempat <em>offline</em> sehingga waktu pelaksanaan ujian terpaksa diundur. Namun, politikus PDI Perjuangan itu memastikan gangguan yang diakibatkan sempat <em>offline</em>-nya sejumlah perangkat komputer itu tidak merugikan siswa atau mengurai waktu siswa mengerjakan ujian.</p><p>"Sudah diteliti. Walaupun komputernya sempat <em>offline</em>, tidak mengurangi waktu pengerjaan siswa yang bersangkutan. Kondisi <em>offline</em>, waktunya automatis juga berhenti. Sekali lagi, ini bukan hanya terjadi di Semarang," katanya.</p><p>Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara UN Kota Semarang, Sutarto, menjelaskan kendala yang sempat dialami sejumlah SMP pada sesi pertama UNBK tersebut sudah diatasi dan sekarang sudah berjalan lancar.</p><p>Dari sembilan subrayon yang terbagi untuk pelaksanaan UNBK SMP di Kota Semarang, kata dia, laporan kendala tersebut hampir merata di seluruh subrayon, tetapi tidak bersifat satu sekolah secara menyeluruh. "Jadi, tidak menyeluruh. Misalnya, setiap sekolah kan memakai tiga laboratorium komputer. Server di laboratorium satu dan dua lancar, tidak ada masalah. Di laboratorium ketiga agak molor," katanya.</p><p>Estimasi terlambatnya siswa mengerjakan ujian, kata dia, bervariasi, antara 5-15 menit, dan paling lama ada yang sampai 30 menit, tetapi keterlambatan itu tidak dihitung waktu siswa mengerjakan ujian. "Tadi, ada yang sempat terlambat lima menit, 10 menit, 15 menit. Paling lama 30 menit. Tetapi, kan tidak mengurangi waktu siswa mengerjakan. Kami pastikan kendala ini tidak sampai merugikan siswa," katanya.</p><p style="font-style: normal; line-height: 150%;"><strong><em><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</em></strong></p>

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya