SOLOPOS.COM - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. (Instagram—hendrarprihadi)

Solopos.com, SEMARANG — Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengaku siap menjalankan kebijakan pemerintah pusat yang menerapkan larangan mudik Lebaran 2021. Meski demikian, ia tetap bereaksi atas larangan mudik saat liburan Hari Idulfitri dengan menyoroti ketersediaan angkutan.

Wali Kota Hendrar Prihadi meminta pemerintah juga melakukan pembatasan moda transportasi dari dan ke Semarang saat larangan mudik diberlakukan pada 6-17 Mei mendatang. Intinya, jika mudik dilarang, maka angkutan mestinya dibatasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemerintah menurut dia harus menyeimbangkan antara kebijakan larangan mudik dengan realisasi pembatasan arus mudik di lapangan. Karena itu, jika pemerintah melarang mudik, maka menurut dia moda transportasi tak boleh dipermudah.

Baca Juga: Peluang Bisnis Kuliner Ayam, Bebek, Angsa

Ekspedisi Mudik 2024

“Misal, mudik dilarang, tapi kereta api, pesawat, bus masih jalan [beroperasi]. Jadi ada upaya ekstra lagi untuk menghambat gelombang pemudik dari barat [Jakarta] ke timur [Jateng],” tutur Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu, Selasa (30/3/2021).

Hendi mengatakan Pemkot Semarang mendukung penuh keputusan yang diambil pemerintah dalam memberlakukan larangan mudik Lebaran. Hal itu dilakukan sebagai upaya mengantisipasi laju penambahan kasus Covid-19 saat masa libur.

“Perlu dipahami, Pemkot Semarang punya hubungan hirarki dengan pusat. Kalau pusat melarang, kami pasti mendukung. Kami akan mengawal kebijikan itu agar penerapannya berjalan optimal,” imbuhnya.

Baca Juga: Partai Demokrat Jateng Utuh Tolak Hasil KLB

Sebelumnya, pemerintah pusat melalui Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendi, menyatakan pemerintah melarang masyarakat baik ASN, TNI, Polri, pegawai BUMN dan pekerja swasta untuk melakukan mudik Lebaran 2021.

Batasi Mobilitas

Larangan itu berlaku mulai 6-17 Mei 2021. Larangan itu bertujuan membatasi mobilitas warga guna mencegah peningkatan kasus Covid-19 yang selalu terjadi setelah musim liburan.

Sebelumnya, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, juga mengimbau warga Jateng yang ada di perantauan untuk tidak mudik pada Lebaran kali ini.

Baca Juga: Waspada, 12 Zodiak Kerap Keliru Asuh Anak!

“Saya mendorong masyarakat tidak usah mudik, mumpung ini [Covid-19] lagi turun bagus. Sabar sebentar, ini kalau bisa dijaga kita akan bisa lebih cepat. Ingat pengalaman di Prancis dan India yang saat ini lagi naik. Saya juga tadi habis mengobrol dengan KBRI di Kanada, ternyata kondisinya juga lagi naik,” kata Ganjar.

Ganjar juga siap menghalau gelombang pemudik ke Jateng pada masa mudik nanti. Meski demikian, terkait teknis pelaksanaannya, pihaknya masih menunggu aturan dari pemerintah pusat.

“Kita sudah punya pengalaman tahun lalu berjaga. Maka, kita sedang menyiapkan respons terhadap keputusan. Bayangannya sudah tahu sih, pasti kita akan kerja sama dengan provinsi sebelah, antarkabupaten, dan TNI-Polri. Dinas Kesehatan juga kita minta bersiap-siap. Nanti akan dilakukan random test,” jelasnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya