SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, MADIUN — Pelaksanaan pesta demokrasi Rakyat Indonesia atau Pemilu tahun 2019 di Kota Madiun, Jawa Timur, diyakini berjalan aman dan damai, baik menjelang maupun saat pelaksanaan hingga pascapemungutan suara.

“Tentu kami berharap pemilu pada 17 April [2019] nanti berjalan lancar,” ujar Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto kepada wartawan di Madiun, Selasa (9/4/2019).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Menurut dia, rakyat Indonesia, termasuk juga warga Kota Madiun, makin melek dan dewasa dalam berdemokrasi, sehingga jika ada konflik diharapkan bisa segera diredam.

Selain itu, ungkap Wali Kota, Madiun bukan baru kali ini saja menghadapi pemilu, sudah berkali-kali menghadapi pemilihan presiden dan pemilihan kepala daerah (pilkada).

Sugeng Rismiyanto juga mendukung upaya Polres Madiun Kota dalam melakukan pengamanan Pemilu 2019. Persiapan pengamanan telah dilakukan, salah satunya dengan menggelar simulasi penanganan konflik baik menjelang, saat, hingga setelah pencoblosan.

Adapun, simulasi pengamanan telah digelar pada Jumat (5/4/2019).

“Saya atas nama Pemkot Madiun dan masyarakat, berterima kasih sudah dilakukan simulasi lengkap. Kami juga mengharapkan partisipasi masyarakat untuk datang ke TPS dan menggunakan hak pilihnya,” kata dia.

Menurut Sugeng, hal-hal yang digambarkan dalam simulasi memang bisa saja terjadi. Misalnya, ada orang atau kelompok tertentu yang menyebabkan huru-hara atau tindakan anarkistis lainnya. Namun, Sugeng menyakini hal tersebut tidak akan terjadi.

Sementara, Kapolres Madiun Kota AKBP Nasrun Pasaribu mengatakan simulasi pengamanan pemilu penting dilakukan. Simulasi tersebut bertujuan untuk mewujudkan kesiapan dan profesionalisme personel dalam mengamankan pemilu.

Karenanya, diperlukan latihan yang salah satunya adalah Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota).

“Ini merupakan bentuk latihan ketika situasi keamanan di wilayah hukum Polres Madiun Kota menjadi tidak kondusif dampak dari Pemilu 2019. Maka diperlukan penanganan yang sesuai dengan undang-undang dan protap yang berlaku,” ungkap AKBP Nasrun Pasaribu.

Dia menjelaskan sistem pengamanan kota merupakan sistem pengamanan untuk mengantisipasi, menanggulangi, dan mengendalikan gangguan kamtibmas dalam bentuk massal. Metode yang dikedepankan adalah pre-emtif, preventif dan refresif terbatas dengan tujuan mengamankan Kota Madiun, objek vital, dan penanggulangan terhadap rusuh massal.

“Pengamanan juga melibatkan TNI. Hal itu sesuai dengan nota kesepahaman antara Polri dengan TNI dimana TNI membantu tugas Polri dalam menghadapi rusuh massa,” katanya.

Pihaknya berharap pelaksanaan Pemilu Serentak 2019 di Kota Madiun dapat berjalan lancar, tanpa ada gangguan yang berarti.

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya