SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, melayani wawancara awak media di Kompleks Balai Kota Solo, Kamis (4/11/2021) siang. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan saat ini Pemkot Solo memiliki komitmen besar untuk mendorong UMKM Solo naik kelas. Bukan hanya dari kalangan milenial, pihaknya juga mendorong UMKM yang dikembangkan semua lapisan masyarakat.

“Selama pandemi ini kami fokus mendampingi UMKM. Kami dampingi dari A sampai Z. Kami dorong produk UMKM bisa ekspor, bisa naik kelas dan ramah lingkungan,” kata Gibran dalam Seminar Nasional Tantangan Milenial Merebut Peluang Akses Pembiayaan dalam Ekosistem UMKM dan Ekonomi Hijau, Selasa (28/12/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara untuk pembiayaan yang menjadi salah satu tantangan pelaku UMKM pihaknya juga mengimbau pelaku UMKM bisa mengakses program pembiayaan yang telah disiapkan perbankan.

Semenatra itu,  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong pengembangan UMKM milenial. Salah satunya melalui program oembiayaan bank yang dapat diakses dengan mudah dan berbasis digital.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Kondisi Membaik, Jumlah Wisatawan ke TSTJ dan Mangkunegaran Solo Naik

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Womboh Santoso, mengatakan sesuai arahan Presiden, pada 2024 nanti porsi UMKM di Indonesia secara agregat mencapai 30%. Untuk itu pihaknya juga mendukung agar capaian itu bisa terealisasi. Salah aayu upaya untuk pengembangan UMKM adalah pembiayaan dari perbankan.

Dia menjelaskan pembiayaan UMKM saat ini sudah tersedia cukup besar. Terlebih beberapa bank juga sudah menyiapkan skema KUR dengan adanya subsidi pemerintah. Pada 2021, ada sekitar Rp285 triliun yang disediakan untuk KUR. Kemudian pada 2022 nanti direncanakan akan ditambah kuotanya.

Sementara melihat potensi UMKM yang saat ini juga digerakkan oleh kalangan milenial, dia berharap perbankan mulai menyiapkan formula pembiayaan yang disesuaikan dengan kalangan milenial. Misalnya dengan sentuhan teknologi.

“Jadi bukan hanya pembiayaan, namun bagaimana membina, mengolah dan menjual [produk UMKM]. Kami minta ke perbankan aksesnya digital. Tidak perlu datang secara fisik lebih cepat,” kata dia.

Bahkan dia juga meminta agar penyalurannya bisa dilakukan secara online, yakni melalui transfer langsung ke rekening pemohon. Dia berharap program semacam iyu nantinya bisa diakses secara optimal oleh kalangan milenial.

Baca Juga: BJB GreatPeople Peduli Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru

Di sisi lain pihaknya juga mendukung pengembangan UMKM yang berbasis pada ekonomi hijau. Namun untuk dapat mewujudkan semua itu, butuh kolaborasi matang dari semua pemangku kebijakan. Baik dari OJK, perbankan, pengusaha mauoun pemerintah daerah.

Peran pemerintah daerah juga sangat penting dalam memberikan dukungan. Terlebih dalam pengembangan ekonomi hijau, pemerintah daerah juga memiliki peran penting untuk memetakan lahan-lahan yang bisa dikembangkan. Misalnya untuk pertanian maupun kegiatan lain.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan sebagai negara terbesar keempat di dunia, dengan potensi alam yang melimpah, Indonesia memiliki peluang besar untuk menciptakan pelaku-pelaku usaha di bidang pertanian.

“Pertanian ini membuka ekosistem industri yang mamou menyerap tenaga kerja. Baik mulai dari proses produksi hingga pengolahan pasca produksi di menjual produk pertanian mauoun yurunannya juva memiliki potensi besar,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya