SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menunjukkan kartu vaksinasi Covid-19, Sabtu (27/2/2021). (Solopos.com/Farida Trisnaningtyas)

Solopos.com, SOLO — Koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) menyebut Solo merupakan pusat dari sejumlah besar perdagangan daging anjing di Pulau Jawa. Investigasi DMFI mencatat ada 85 warung makan yang menyajikan daging anjing yang disuplai dari sejumlah rumah jagal dengan rata-rata 13.700 anjing per bulan.

Anjing-anjing tersebut disiksa dengan kejam mulai dari cara mendapatkannya, yakni pencurian dan pengumpulan, sampai ke pengangkutan untuk dijual dan dipotong. Koordinator Nasional Koalisi DMFI, Karin Franken, menyebut anjing tersebut dipotong di rumah-rumah penjagalan yang kotor tanpa menjamin kebersihan daging tersebut dari penyakit.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Perdagangan ini tidak hanya kejam, tapi juga menimbulkan risiko mematikan atas penyebaran penyakit dan terkait langsung dengan penularan rabies di Indonesia dan negara-negara lain di mana perdagangan daging anjing ini terus berlangsung,” kata dia, dalam rilis yang diterima Solopos.com, Senin (19/4/2021).

Baca Juga: Tak Hanya Kalangan Artis, 5 Tokoh Bangsa Ini Juga Bergelar Keraton Solo

Pihaknya meminta Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka segera mengambil tindakan tegas dengan menerbitkan larangan perdagangan serta menutup semua penjualan di wilayah tersebut. Larangan perdagangan daging anjing di Solo akan menyiratkan bahwa Solo adalah kota yang maju, memprioritaskan kesehatan, dan keamanan warganya

serta kesejahteraan hewan di atas keuntungan dan kebiasaan dari sejumlah kecil penduduk. “Karena hanya 3% dari total penduduk pernah mengkonsumsi daging anjing di Jawa Tengah. Tindakan seperti ini akan disambut gembira baik dalam skala nasional maupun internasional,” imbuhnya.

Karin mengatakan sejak 1995, sudah tidak ada kasus rabies di Jawa Tengah, yang lantas diganjar bebas rabies pada 1997. Kendati begitu, status tersebut dapat terancam dengan adanya permintaan daging anjing yang mendorong terjadinya perdagangan daging anjing ilegal dan dalam jumlah besar dengan status vaksin dan penyakit yang tidak jelas dari provinsi lain, termasuk Jawa Barat di mana rabies masih bersifat endemik.

Pencegahan Rabies

Hal ini bertentangan dengan peraturan pencegahan rabies nasional juga rekomendasi dari para ahli kesehatan manusia dan hewan terkemuka, termasuk WHO (Organisasi Kesehatan Dunia). Kekhawatiran akan kesehatan dan keamanan masyarakat meningkat, mungkin sejak pandemi Covid-19 yang menunjukkan betapa bahayanya resiko yang ditimbulkan oleh perdagangan hewan tanpa status penyakit yang jelas.

Dalam survei DMFI yang dilakukan oleh Nielsen pada Januari 2021, terbukti bahwa 93% dari total penduduk mendukung pelarangan perdagangan daging anjing dan sikap terlihat pada provinsi-provinsi di Indonesia. Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Heru Sunardi, mengaku tak punya kewenangan melarang perdagangan daging anjing. Sementara soal kesehatan hewan yang dijual menjadi tugas Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Distan KPP) Kota Solo.

Baca Juga: Sandiaga, Ganjar, sampai Gibran akan Hadiri Webinar Batik Besok, Mau Join Cek di Sini!

“Kalau dari sisi perdagangan sebenarnya hewan-hewan yang dijual itu hewan layak konsumsi dan tidak merugikan konsumen. Terkait dengan ini, bagaimana, ya, sudut pandangnya. Kalau dari agam, ada agama yang melarang, ada yang tidak mengatur itu. Sekarang bagaimana anjing yang dijual itu benar-benar sehat. Tidak ada penyakitnya. Sapi ayam saja dicek kok. Kalau anjing yang dipasarkan tidak sehat ‘kan merugikan konsumen. Misalkan ada Perwali atau bagaimana, dituangkan di situ baru kita bisa melarang. Pembinaan sudah dilakukan,” kata dia, Selasa (20/4/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya