SOLOPOS.COM - Ilustrasi hasil tes darah orang positif terinfeksi virus corona. (Reuters/Dado Ruvic)

Solopos.com, SOLO -- Wali Kota Depok Muhammad Idris Abdul Somad membantah dirinya mengungkap identitas pasien virus corona. Dia justru mengaku tak tahu nama kedua pasien positif Covid-19 itu.

Tetapi dia tak mengelak jika menyebut alamat lengkap kedua pasien tersebut yang berlokasi di Perumahan Studio Alam, Sukmajaya, Depok. Ia berdalih saat itu pembicaraannya dengan asisten pribadinya terdengar oleh awak media.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Begini Sosok HA, Pria Karanganyar Peneror Artis Syifa Hadju Di Mata Keluarganya

"Saya terlepas dengan pemberitaan media sosial menyebutkan alamat rumah. Memang saya [saat itu] sedang mencari tahu ini nama Perumahan Studio Alam dan ada namanya indah. Saya tanya ke asisten saya bisik-bisik apa benar ini rumahnya di Sukmajaya atau tempat lain, [malah] dan didengar wartawan. Sampai sekarang saya enggak tahu nama pasiennya" jelas Idris dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TVOne, Selasa (3/3/2020) malam.

Muhammad Idris juga menyampaikan bahwa pemerintah tidak mengeluarkan kebijakan untuk mengisolasi Perumahan Studio Alam, tempat tinggal pasien virus corona.

Pengin Tidur Nyenyak? Hindari 5 Minuman Ini

"Kalau pemerintah mengeluarkan kebijakan isolasi di sini tidak benar. Kita sudah diarahkan pak menteri agar kita waspada dan tidak panik," lanjutnya.

Muhammad Idris sempat menuai kritik dari Pembela Kebebasan Berekspresi Asia Tenggara (Safenet) lantaran mengungkap identitas pasien virus corona asal Depok.

"SAFEnet mengkritik Wali Kota Depok Muhammad Idris yang membuka identitas dua warga pasien virus corona. "Menyebarkan data pribadi seperti alamat rumah malah menjadikan pasien kembali menjadi korban untuk kedua kalinya," tulis pengguna akun Twitter @safenotevoice, Selasa (3/3/2020).

Bacaan Doa Qunut Nazilah untuk Tangkal Musibah Corona

Terungkapnya identitas warga Depok yang terinfeksi virus corona, Safenet ikut mengimbau masyarakat untuk tidak terlibat dalam penyebaran baik itu foto maupun kediaman pribadi.

"Stop menyebarkan data korban Corona sampai menyebar foto dan alamatnya kemana-mana. Tolong pahami bila Anda ikut menyebarkannya, Anda telah merampas hak korban Corona untuk fokus menyembuhkan dirinya. Anda malah menambah beban kepada korban akibat tindakan ceroboh Anda," jelas pengelola akun media sosial Twitter @safenetvoice.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya