SOLOPOS.COM - Penyanyi keroncong asal Solo Waljinah (Maulana Surya/JIBI/SOLOPOS

Waldjinah akan merilis album dan buku baru.

Solopos.com, SOLO – Alunan musik keroncong menggema mengiringi perayaan hari ulang tahun Waldjinah yang ke-71 di Rumah Makan Dapoer Djawa Bu Sri, Jl. Monginsidi no.93 Solo, Selasa (8/11/2016) malam. Acara tersebut diselenggarakan oleh enam komunitas keroncong, yakni, Orkes Keroncong (OK) Bintang Surakarta, Walld Enterprise, OK Srilumbung Pari, WT Enterprise, OK Solo Manise, dan PS 3.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam kesempatan tersebut, maestro keroncong Tanah Air itu meniupkan lilin lalu memotong kue ulang tahun. Penyerahan potongan kue pertama diserahkan kepada Budi Paramita dari Dian Record. Potongan kue selanjutnya diserahkan kepada satu per satu anak-anaknya.

Waldjinah juga sempat diminta oleh awak media untuk menyanyikan sebuah lagu. Tanpa basa-basi Waldjinah segera melantunkan langgam Pandan Wangi diiringi oleh OK Bintang Surakarta yang membius hadirin dalam keharuan dan disambut tepuk tangan meriah oleh hadirin.

Waldjinah menyampaikan dua impiannya di usianya yang sudah sepuh akan segera terwujud, yakni membuat album baru dan buku perjalanan hidup penyanyi yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk musik keroncong itu.

“Saya juga berharap agar generasi muda melanjutkan perjuangan saya mempopulerkan musik keroncong kembali,” kata Waldjinah kepada Solopos.com.

Produser Proaktif Jakarta yang akan menerbitkan album dan mencetak buku perjalan hidup Waldjinah, Agi Sugiyanto, menargetkan kedua rencana tersebut bisa terealisasi paling lambat awal 2017 nanti.

“Saya sebagai pelaku industri musik sangat mendukung rencana beliau. Karena beliau sudah diakui sebagai maetro keroncong Indonesia, bahkan dunia. Mumpung beliau sudah sehat kembali. Saya mencoba untuk menfasilitasi buku dan album itu. Itu akan saya garap secara eklusif dengan para tokoh yang punya perhatian khusus mengenai keroncong,” jelasnya.

Album tersebut nantinya, akan berisi 10 lagu Waldjinah yang sudah populer seperti Walang Kekek. Salah satu lagu tersebut merupakan lagu baru yang belum pernah direkam sebelumnya. “Sedangkan untuk bukunya rencananya ada tiga seri yang ditulis oleh Yulia Ning Hening,” imbuhnya.

Sementara itu, Yulia Ning Hening mengungkapkan, buku tersebut terdiri dari tiga seri meliputi, catatan perjalan Waldjinah, seribu bidik Waldjinah, dan seribu lagu Waldjinah. Buku pertama, catatan perjalanan Waldjinah sudah dicetak 40 eksemplar dan sedang disempurnakan untuk masuk penerbit. Dalam penulisan buku, dia dibantu oleh Widhie Hardiyanto Soebekti. Keduanya merupakan anggota Divisi Laskar Adiwiyata Pena dari komunitas rumah menulis Kebeg Yoni.

Perwakilan penyelenggara perayaan ulang tahun Waldjinah, RM Tjuk Kussubagyo dari WT Enterprise menyampaikan acara itu wujud syukur komunitas yang dibawahi oleh Waldjinah.

“Sebab, telah sukses menggelar dua event besar, yaitu Solo Keroncong Festival dan Lomba Menyanyi Keroncong tingkat pelajar beberapa waktu yang lalu. Sekaligus perayaan ulang tahun Ibunda Waldjinah,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya