SOLOPOS.COM - Dennis Rushmen bersama Oscar. (dailymail)

Dennis Rushen bersama Oscar. (dailymail)

Mungkin benar kata orang jika cinta akan mengalahkan segalanya meskipun banyak halangan yang menghadang. Dan dalam kasus cinta seorang bocah berusia 12 tahun di Inggris bernama Oscar Rushen, yang menjadi halangan adalah tagihan ponsel pascabayar sebesar 1.700 poundsterling atau sekitar Rp 25.5 juta. Hal itu terjadi karena dia sering menelpon pacarnya yang berusia 13 tahun. Lebih parah lagi, telepon yang digunakan adalah telepon genggam milik ayahnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti dilansir Daily Mail, Senin (18/6/2012), atas kejadian sang ayah, Dennis Rushen, tetap menyalahkan pihak Vodafone terkait tagihan telepon yang luar biasa besar.

Rushen, yang merupakan seorang duda, menuduh penyedia layanan seluler itu terlalu serakah, karena besar kontrak layanan yang dipakainya hanya sekitar 10,5 poundsterling atau sekitar Rp150.000 tapi tiba-tiba membengkak menjadi puluhan juta rupiah.

“Saat melihat tagihan itu, saya langsung berpikir pasti ada yang salah. Kemudian saya melihat rekapan di sana tercatat beberapa kali panggilan dalam satu hari, dimana setiap kali telepon berdurasi lebih dari dua jam,” ujar Rushen,65.

Terlepas dari masalah itu, yang disayangkan Rushen, Vodafone tidak memberitahukan sebelumnya tagihan tersebut atau mengirimkan email kepadanya..

“Jika tagihan Anda menjadi 80 atau 100 kali lebih besar dari tagihan normal, seharusnya pelanggan ditanya. Tapi mereka (Vodafone-red) sepertinya memang serakah,” ujar Rushen.

Oscar, memulai berpacaran pada awal Maret setelah bertemu seorang gadis, bernama Charlie, yang tinggal di dekat rumah ibunya, di Banham, Norfolk.

Karena tidak bisa sering bertemu disebabkan jarak rumah di tempat mereka tinggal berjauhan, maka keduanya pun sering pacaran di telepon.

Rushen, yang tinggal di  Attleborough, Norfolk, telah berlangganan layanan Vodafone selama 15 tahun. Namun dia akan membatalkan kontraknya selama 12 bulan yang akan berakhir bulan ini.   Sekarang dia memberikan anaknya ponsel dengan kartu prabayar.

“Saya tidak tahu cara kerja ponsel pascabayar itu. Saya baru 12 tahun. Dan saya merasa bersalah kepada ayah. Charlie memakai ponsel O2 dan ketika batas limit pulsanya habis tidak dapat dipakai menelpon lagi,” terang Oscar.

Sementara itu juru bicara Vodafone mengatakan, saat ini perusahaannya sedang meneliti kasus tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya