SOLOPOS.COM - Foto sampul film Bantuan Langsung Terkorupsi (BLT). (Istimewa-Gacuk Production)

Solopos.com, BANTUL – Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) senilai Rp600.000 untuk Mei dan Juni di Bantul, dinilai banyak yang salah sasaran.

Lurah Seloharjo, Pundong, Bantul, Mahardi Badrun mengatakan di tempatnya banyak ditemukan penyaluran bantuan yang tidak tepat sasaran. Hal ini disebabkan banyaknya data KPM yang tidak valid.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Banyak warga miskin di tempat kami yang seharusnya berhak justru tidak masuk dalam KPM BLT di Bantul,” kata Badrun, Sabtu (30/7).

Baca juga: Skema Penyaluran Bansos di Bantul Diubah, Antisipasi Kerumunan

Bahkan Badrun yang Sekretaris Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Bantul kaget karena anaknya masuk sebagai penerima BLT. Padahal, seharusnya, anaknya tidak masuk dalam daftar penerima BLT.

“Dan tidak hanya anak saya, banyak anak orang mampu yang bisa menguliahkan juga dapat BLT. Terus dulu verifikasinya bagaimana? Kok bisa data tidak valid masuk dalam daftar penerima BLT?,” terang Badrun.

Karena merasa mampu, dan banyak yang lebih membutuhkan, Badrun mengalihkan BLT dan beras ke warga lainnya di Bantul. “Untuk selain anak saya, enggak tahu apakah dialihkan atau tidak?,” jelas Badrun.

Baca juga: Awas! Modus Beri Bansos Pelaku Gendam Beraksi di Gunungkidul

Sementara warga Srigading, Sanden, Bantul, Murtijo mengatakan anaknya justru mendapatkan BLT senilai Rp600.000. Padahal, harusnya kepala keluarga dari KPM mendapatkan BLT.

“Dan, selain anak saya, juga banyak anak lainnya yang menerima. Padahal orang tuanya tidak menerima. Saya juga tidak tahu alasan pendampingnya itu memasukkan mereka sebagai penerima BLT,” jelasnya.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Bantul, Didik Warsito, mengaku akan mengecak kembali penerima BLT. “Jika tidak sesuai akan kami konfirmasikan,” kata Didik.

Baca juga: Innalillahi, Nakes Sedang Hamil 7 Bulan Meninggal Kena Covid-19

Bansos Beras

Selain BLT di Bantul, terkait dengan bantuan beras 10 kilogram, Didik memastikan telah mulai disalurkan sejak 27 Juli 2021. Adapun jumlah penerima bantuan beras ini ada 78.908 warga, 22.392 adalah penerima Bantuan Sosial Tunai (BST). Dan 56.516 penerima manfaat program keluarga harapan (PKH).

“Untuk penyalurannya kami harapkan tetap mengedepankan protokol kesehatan sesuai dengan teknis yang disusun dan disesuaikan masing-masing Kalurahan,” ucap Didik.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya