SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat)

Solopos.com, WONOGIRI -- Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Wonogiri masih memiliki 16 proyek peningkatan jalan yang harus dikebut penyelesaiannya agar tak molor dari target akhir tahun.

Belasan proyek itu baru dimulai awal November ini dan harus selesai Desember mendatang. Kepala DPU Wonogiri, Prihadi Ariyanto, saat ditemui Solopos.com, Selasa (19/11/2019), tak menampik ada 16 proyek jalan yang baru mulai dikerjakan 1-11 November lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Belasan proyek itu terealisasi November karena sumber dananya dari APBD Perubahan 2019 yang baru disahkan pada akhir September. Setelah anggaran disahkan, DPU langsung melelang paket pekerjaan.

Detik-Detik KA Tabrak Pemuda Difabel di Makamhaji Sukoharjo Terekam CCTV

Ekspedisi Mudik 2024

Prihadi bersyukur tidak ada lelang yang gagal, sehingga proses tersebut bisa selesai sebulan. “Memang waktunya mepet, tetapi bukan berarti proyek tak bisa diselesaikan. Kami bersama rekanan sudah memiliki strategi untuk mempercepat pekerjaan,” kata Prihadi.

Dia melanjutkan dari belasan proyek jalan itu satu kegiatan di antaranya peningkatan jalan dengan struktur beton atau dicor, yakni peningkatan jalan di Kecamatan Puhpelem sepanjang lebih kurang 3 km.

Hanya, dia lupa lokasi ruas jalan yang ditingkatkan. Informasi yang dihimpun Solopos.com, ruas jalan yang ditingkatkan, yakni ruas Sukorejo-Tengger. Nilai proyek mencapai Rp5,5 miliar.

Aula SMK 1 Miri Sragen Ambruk Diterjang Angin, Belasan Siswa Terluka

Strategi yang dijalankan, seperti menempatkan alat pembuat bahan adonan semen di lokasi proyek. Dengan begitu adonan semen bisa dibuat di lokasi sehingga tak perlu mengangkut dari tempat pembuatan adonan semen dari tempat lain.

“Kalau adonan semen dibuat di lokasi lain pengecorannya bisa lebih lama,” imbuh Prihadi.

Rekanan juga menggunakan zat khusus untuk mempercepat proses pengerasan adonan semen. Langkah itu bisa memangkas waktu pengerasan dari yang biasanya membutuhkan waktu minimal 21 hari bisa menjadi 10 hari.

Berikut Daftar UMK 2020 di 35 Kabupaten/Kota se-Jateng

Upaya lainnya mengerahkan pekerja lebih banyak dan manambah jam kerja hingga malam. Dengan strategi-strategi yang dijalankan tersebut Prihadi meyakini proyek tersebut dapat rampung sesuai jadwal, yakni akhir Desember.

Terkait pengerjaan 15 proyek jalan lainnya, Prihadi tak mengkhawatirkannya. Proyek lainnya itu hanya mengaspal.

Menurut dia, proses mengaspal jalan bisa diselesaikan lebih cepat daripada mengecor. Waktu yang paling lama dibutuhkan hanya saat memberi lapisan penetrasi sebelum diaspal hotmix.

Tak Kalah Aneh, Jalur Tunanetra Di Jl. Ir. Sutami Solo Malah Dibikin Zigzag

Dia sangat yakin belasan proyek bersangkutan bisa selesai sesuai atau bahkan sebelum batas akhir kontrak.

Sebelumnya, Ketua Tim Pengawal Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Negeri (Kejari) Wonogiri, Amir Akbar Nurul Qomar, meminta kontraktor mengerjakan proyek tak hanya standar, mengingat waktu sudah sangat mepet. Menurut dia, jika dikerjakan standar proyek berpotensi tak rampung sesuai target.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya