SOLOPOS.COM - Ilustrasi pakai hand sanitaizer pencegahan corona (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Wakil rakyat di DPRD Solo menilai Kota Solo tidak perlu memberlakukan lockdown untuk mencegah persebaran virus corona atau Covid-19.

Langkah Pemkot Solo yang menetapkan kejadian luar biasa (KLB) corona hingga 13 April 2020 dinilai sudah tepat. Tetapi kebijakan tersebut harus diikuti kesadaran masyarakat untuk mengurangi social distancing serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Yang dilakukan Pemkot sudah tepat. Tinggal masyarakat yang harus terus diingatkan agar disiplin mengatur pola hidup sehari-hari. Solo tidak perlu lockdown, utamanya di kampung-kampung,” ujar Ketua DPRD Solo, Budi Prasetyo, Minggu (29/3).

Ekspedisi Mudik 2024

Kuliah Online UNS Solo Diperpanjang hingga 30 April

Wakil rakyat dari PDIP itu mengajak seluruh masyarakat Solo untuk tetap tenang dan mengikuti anjuran pemerintah dalam penanggulangan Covid-19. Warga tidak perlu bergerak sendiri dengan me-lockdown kampung guna mencegah Covid-19.

Pendapat senada disampaikan anggota Komisi IV DPRD Solo, Antonius Yogo Prabowo. Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menilai optimalisasi social distancing cukup untuk mencegah persebaran Covid-19 beberapa hari ke depan.

Aksi Kepedulian

“Kalau menurut saya Solo belum perlu lockdown. Dengan mematuhi imbauan pemerintah tetap tinggal di rumah, menjaga jarak, dan hidup bersih, saya pikir sudah efektif. Warga tidak perlu lockdown wilayah perkampungan,” tutur Yoga.

Berani! Warga Blokade Jalan Kampung Krapyak Sragen, Pendatang Dilarang Masuk

Di sisi lain, status KLB Kota Solo mengundang kepedulian sejumlah pihak untuk meringankan beban masyarakat akibat situasi yang sulit. Seperti yang dilakukan para pekerja migas di Saudi Arabia, aktivis Kagama Care, dan Kagama Soloraya.

Akhir pekan lalu mereka membagikan tali asih berupa sembako, alat kebersihan dan uang tunai, ke panti dan pondok pesantren di Soloraya. Juga ke Panti Disabilitas Ganda di Selokaton, Gondangrejo, dan Panti Asuhan Permata Hati di Jebres, Solo.

Komunitas itu juga berbagi di Yayasan Lentera Solo yang merupakan rumah bagi anak-anak pengidap HIV/AIDS. “Anak-anak ini harus mendapat asupan gizi yang cukup agar imunitas tetap terjaga baik,” tutur Joko Supriyono, Sekjen Kagama Arab Saudi, melalui siaran pers yang diterima Solopos.com, Minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya