SOLOPOS.COM - Tim Siber Bareskrim Mabes Polri menghadirkan tersangka saat merilis pengungkapan sindikat penyebar isu-isu provokatif di media sosial, di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Rabu (28/2). Direktorat Tindak Pidana (Dirtipid) Siber Bareskrim Polri menangkap enam orang yang tergabung dalam grup WhatsApp The Family Muslim Cyber Army (MCA) dan tersangka kasus ujaran kebencian/SARA serta kasus yang diselesaikan secara restorative Justice. ANTARA FOTO/Reno Esnir/kye/18.

Wakapolri menolak penyebutan “muslim” melekat pada kelompok MCA.

Solopos.com, JAKARTA — Mabes Polri menilai kelompok Muslim Cyber Army (MCA) bukan representasi keseluruhan umat muslim. Kelompok ini dinilai sebagai pihak tidak bertanggungjawab yang sering menyebarkan berita palsu atau hoax untuk memprovokasi masyarakat dan memecah-belah umat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakapolri, Komjen Pol Syafruddin, meyakini seorang muslim yang baik tidak akan melakukan sesuatu yang tidak bertanggungjawab, seperti menyebarkan informasi palsu untuk memecah-belah umat. Karena itu, dia menginstruksikan seluruh jajaran Polri agar tidak lagi menyebut kata muslim pada kelompok MCA, tetapi cukup pelaku penyebar ujaran kebencian. Baca juga: Calon Anggota MCA Diseleksi, Polisi Telusuri Dugaan Keterlibatan Parpol.

Ekspedisi Mudik 2024

“Saya perintahkan jajaran Polri untuk jangan lagi menyebut muslim pada cyber army [MCA]. Karena kalau muslim pasti tidak akan melakukan hal-hal yang tidak bertanggungjawab, jadi itu penyesatan. Itu tidak boleh dan saya perintahkan untuk dihentikan,” tuturnya, Jumat (9/3/2018).

Sebelumnya, Juru Bicara (Jubir) Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Pol Sulistyo Pudjo, mengemukakan kelompok MCA dinilai sangat berbahaya karena dapat mengganggu persatuan bangsa. Terlebih, nama MCA memuat nama umat salah satu agama mayoritas di Indonesia. Menurutnya, kepolisian telah menemukan bukti baru bahwa kelompok MCA banyak memuat aspek ideologi yang kuat dan ditarik ke arah politis untuk kepentingan tertentu.

“Ya memang muatan politik terlihat sekali di kelompok ini dan itu sangat berbahaya. Kepolisian akan mengambil tindakan tegas terhadap kelompok ini,” tuturnya, Rabu (7/3/2018). Baca juga: MCA Bermotif Politik, Ingin Degradasi Pemerintahan Jokowi.

Menurutnya, kepolisian tengah melakukan penelusuran terhadap seluruh grup MCA untuk membongkar muatan politis dari partai politik tertentu. Parpol itu diduga kuat terlibat bermain pada kelompok itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya