SOLOPOS.COM - MENGHORMAT BENDERA MERAH PUTIH

Solopos.com, SOLO -- Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan Republik Indonesia yang diperkenalkan oleh Wage Rudolf Soepratman 28 Agustus 1928. Lagu ini diperdengarkan di Kongres Pemuda II di Batavia, Jakarta. Mulai Juli 2017, membuka tahun ajaran baru sekolah, Indonesia Raya 3 Stanza Mulai kembali dikampanyekan.

Lagu ini menandakan kelahiran pergerakan nasionalisme seluruh nusantara di Indonesia yang mendukung ide satu "Indonesia" sebagai penerus Hindia Belanda, daripada dipecah menjadi beberapa koloni.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Begini Cara Dapatkan Uang Pecahan Rp75.000 yang Baru Saja Diluncurkan

Ketika mempublikasikan Indonesia Raya tahun 1928, Wage Rudolf Soepratman dengan jelas menuliskan "lagu kebangsaan" di bawah judul Indonesia Raya. Teks lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali oleh suratkabar Sin Po.

Sedangkan rekaman pertamanya dimiliki oleh seorang pengusaha bernama Yo Kim Tjan. Demikian mengutip tulisan Panitia Penyusun Naskah Brosur Lagu Kebangsaan Indonesia Raya 1972, halaman 28–30 yang diterbitkan di laman Setkab.go.id.

Dari Koran Sin Po

Koran Sin Po adalah tempat Supratman bekerja cari makan sebagai jurnalis. Menurut Bambang Sularto dalam Wage Rudolf Supratman (1985), di tahun berikutnya Supratman dihubungi oleh Firma Tio Tek Hong, yang sejak 1905 merekam suara dalam bentuk piringan hitam.

Peringatan HUT RI Sederhana Ala Pemkab Klaten, dari Tirakatan hingga Upacara

Ketika Balatentara Jepang baru datang dan merebut Hindia Belanda, lagu ini sempat berkumandang bebas untuk sementara waktu. Setelah Maret 1942, lagu ini jadi lagu terlarang. Setelah armada perang Jepang makin loyo di front Pasifik, ada usaha untuk memperbarui liriknya. Jelang akhir 1944, Panitia Lagu Kebangsaan pun bekerja.

Secara musikal, lagu ini telah dimuliakan oleh Jos Cleber, keturunan Belanda dan Belgia setelah menerima permintaan Kepala Studio RRI Jakarta adalah Jusuf Ronodipuro sejak pada tahun 1950. Jos Cleber menyusun aransemen baru dengan penyempurnaan dari masukan Presiden Soekarno.

Rekaman asli dari Jos Cleber dibikin 1950 dari Jakarta Philharmonic Orchestra. Lantas direkam kembali secara digital di Australia bertepatan dengan Kerusuhan Mei 1998. Lagu ini masih aransemen Jos Cleber yang tersimpan di RRI Jakarta.

Rekaman ini dibuat Victoria Philharmonic Orchestra di bawah konduktor oleh Addie Muljadi Sumaatmadja yang berkerjsama oleh Twilite Orchestra yang diletak debut album pertama oleh Simfoni Negeriku dengan durasi 1 menit 47 detik.

Pembacaan Teks Proklamasi, Polisi Hentikan Pengendara di Jalan Pemuda Klaten

Selama ini hanya stanza pertama dan refrain lagu kebangsaan itu yang biasanya dinyanyikan. Tetapi, mulai Juli 2017, membuka tahun ajaran baru sekolah, pemerintah menerapkan kebijakan baru: stanza dua dan tiga dalam lagu "Indonesia Raya" bakal dinyanyikan dalam helatan upacara tertentu.

Menurut Hilmar Farid, Dirjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dua stanza itu dibawakan "kalau memang ada kegiatan atau upacara yang penting." "Bisa bulanan, misalnya setiap tanggal 17, atau di hari-hari yang penting," tambah Hilmar dilansir Tirto, 20 Juni 2019.

Meski begitu, untuk mengakrabkan dua stanza yang jarang didengar anak-anak sekolah maupun mayoritas masyarakat Indonesia, kumpulan bait lagu kebangsaan itu akan diberitahu oleh guru dalam proses belajar-mengajar di kelas.

Berikut lirik lagu Indonesia Raya 3 Stanza;

I

Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Di sanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku

Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan tanah airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu

Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku Semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya

(Ulangan)

Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Tanahku, Negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka, merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

II

Indonesia, tanah yang mulia
Tanah kita yang kaya
Disanalah aku berdiri
Untuk slama-lamanya

Indonesia, tanah pusaka
P’saka kita semuanya
Marilah kita mendoa
Indonesia bahagia

Suburlah tanahnya
Suburlah jiwanya
Bangsanya, Rakyatnya, Semuanya
Sadarlah hatinya
Sadarlah budinya
Untuk Indonesia Raya



(Ulangan)

Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Tanahku, Negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka, merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

III

Indonesia, tanah yang suci
Tanah kita yang sakti
Di sanalah aku berdiri
M’njaga ibu sejati

Indonesia, tanah berseri
Tanah yang aku sayangi
Marilah kita berjanji
Indonesia abadi

S’lamatlah rakyatnya
S’lamatlah putranya
Pulaunya, Lautnya, Semuanya
Majulah negrinya
Majulah pandunya
Untuk Indonesia Raya

(Ulangan)

Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Tanahku, Negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka, merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya