Solopos.com, SRAGEN – Warga Sragen ternyata memiliki dialek tersendiri yang unik bahkan terkesan nyeleneh bagi orang lain. Ada beberapa kosa kata bahasa unik yang hanya dipahami warga asli Sragen dan membuat pendatang gagal paham.
Diberitakan sebelumnya, seorang perantau dari Semarang, Yani, 30, mengaku kebingungan saat kali pertama mencari alamat temannya di Sragen. Dia bingung dengan beberapa kosa kata yang dipakai warga Sragen saat berbicara dengannya.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Oalah… Ternyata Ini Penyebab 13 Rumah Warga Sragen “Pindah” ke Jatim
Salah satu hal yang paling diingat Yani adalah tugu yang dimaknai sebagai gapura oleh warga Sragen. "Di Sragen, tidak ada Gapura Mahbang, adanya Tugu Mahbang yang terkenal di Sambungmacan itu," ujarnya saat ditemui Solopos.com di Sragen, Kamis (6/8/2020).
Selain tugu yang dimaknai sebagai gapura, ternyata ada sejumlah kosa kata bahasa khas Sragen lain yang sulit dipahami warga pendatang. Kosa kata khas itu malah membuat warga pendatang merasa kebingungan dalam menangkap maksudnya.
Ini Aktivitas Mbah Minto Klaten Setelah Jadi Jutawan
Nah agar tidak gagal paham, berikut Solopos.com sajikan daftar kosa kata unik berikut artinya yang biasa dipakai dalam percakapan wong Sragen.
Bagi yang berminat bekerja atau menikahi orang Sragen, alangkah baiknya memahami kosa kata unik itu supaya tidak terjadi gagal paham di kemudian hari.
Kamus Pintar Wong Sragen
Anjeran : Jalan turun
Anyak : Dimulai
Brak: Tempat duduk dari bambu/kayu
Gak Dasi : Tidak Kuat
Gung : Belum
Injoh : Bisa
Jiblok : Jatuh
Laut : Pulang
Mboyak : Terserah
Mekan : Hidup
Ngorong : Haus
Njojrok : Jalan turun
Sedil : Terserah
Semekan: Sarapan
Serapah: Singkong
Susrup: Sedotan
Tonjokan: Oleh-oleh makanan dari hajatan
Pangut: Pisau
Plong: Gang jalan
Porah: Terserah
Ogak: Tidak
Oglangan: Mati lampu