SOLOPOS.COM - Pendopo Pura Mangkunegaran (Instagram/@kanjengnuky)

Solopos.com, SOLO — Stasiun Kereta Api (KA) Solo Balapan merupakan stasiun utama di kota yang dikenal sebagai Kota Bengawan ini. Stasiun yang terletak di Jalan Wolter Monginsidi No.112, Kestalan, Kecamatan Banjarsari ini juga dekat dengan sejumlah objek wisata yang menarik untuk dikunjungi

Berdasarkan penelurusuran Solopos.com melalui berbagai sumber, terdapat 3 wisata di Kota Solo yang lokasinya dekat dengan Stasiun KA Balapan Solo tersebut, di antaranya adalah:

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pura Mangkunegaran

Mengutip dari situs Pariwisata.surakarta.go.id, Kamis (2/9/2021), Pura Mangkunegaran menjadi pusat budaya dan seni di Kota Solo. Berbagai koleksi berharga yang ada di dalam istana dipercaya berasal dari Kerajaan Mataram dan Majapahit.

Baca Juga: Ketemu Gibran, Muralis Solo Berharap Mural Dilegalkan dan Diberi Ruang

Pura Mangkunegaran sendiri didirikan pada tahun 1757 melalui sejarah yang cukup panjang. Pengunjung yang datang ke Pura Mangkunegaran akan ditemani seorang pemandu yang akan memberikan informasi-informasi penting terkait Pura Mangkunegaran.

Begitu memasuki area Pura Mangkunegaran, pengunjung akan melihat hamparan halaman yang luas dan menemukan bangunan bergaya Eropa bertuliskan Kavalerie-Artillerie, yang menjadi tempat pasukan berkuda Mangkunegaran.

Begitu memasuki pintu gerbang, pengunjung akan disuguhkan arsitektur pendopo bergaya Jawa-Eropa yang biasa digunakan untuk pertunjukan tari dan wayang. Setelah melewati pendopo, pengunjung akan menuju pingitan, tempat di mana keluarga kerajaan tinggal dan Resko Pustoko, tempat koleksi benda-benda kerajaan seperti koleksi topeng, kereta dan berbagai koleksi lainnya.

Baca Juga: Kolonel Deddy Lega Vastenburg Kosong dari Pasien Covid-19

Pura Mangkunegaran buka setiap hari Senin-Jumat, jam 08.30 WIB sampai 14.00 WIB dan Minggu pada jam 08.30 WIB sampai 13.00 WIB. Harga tiket domestik  sebesar Rp20.000 sedangkan turis sebesar Rp40.000. Harga ini belum termasuk biaya pemandu. Berlokasi di Jalan Ronggowarsito, Pura Mangkuneagaran ini terbilang sangat dekat dengan Stasiun KA Solo Balapan yang kira-kira hanya menghabiskan waktu sekitar 15 menit saja

Bendungan Tirtonadi

Sesuai dengan namanya, Bendungan Tirtonadi ini tepat berada di sebelah utara Terminal Tirtonadi Solo, yaitu di Jalan Ahmad Yani yang tidak jauh dari Stasiun KA Solo Balapan.

Bendungan ini merupakan pertemuan 2 anak sungai utama di Kota Solo, yaitu Gajah Putih dan Kali Pepe yang nanitnya bermuara di Sungai Bengawan Solo. Bendungan ini juga terdapat jembatan yang materialnya menggunakan kaca, baik di lantai maupun di sisi kanan dan kiri pembatasnya

Baca Juga: Anggaran Defisit Rp92 Miliar, Pemkot Solo Potong Tambahan Penghasilan ASN

Beberapa bangku dan juga lampu penerang diletakkan di sejumlah titik. Selain itu, bendungan ini juga dilengkapi dengan dermaga di kanan dan kirinya,  tujuannya untuk menunjang wisata air, seperti susur sungai dengan perahu. Selain itu juga ada hall of fame ala Hollywood yang menarik dijadikan tempat berswafoto.

Diresmikan sejak 2019 lalu, Bendungan Tirtonadi selalu menjadi daya tarik pengunjung dari seluruh Soloraya untuk menikmati waktu lengang. Apalagi, tidak ada tiket masuk dan hanya membayar uang parkir kendaraan saja senilai Rp2.000.

Museum Batik Danar Hadi Solo

Bagi pengunjung yang merupakan penggemar batik, di Jalan Slamet Riyadi No. 261, tidak jauh juga dari lokasi Stasiun KA Solo Balapan, terdapat museum batik yang menyuguhkan berbagai motif dan corak kain batik. Terhitung ada sekitar 10.000 model atau corak kain batik yang bisa dilihat di Museum Batik Danar Hadi ini.

Dikutip dari situs Pariwisatasolo.surakarta.go.id, Museum Batik Danar Hadi ini dimiliki oleh seorang pengusaha pribumi bernama H. Santosa Doellah yang memiliki keinginan untuk melestarikan batik. Museum yang didirikan sejak tahun 1967 ini menyuguhkan koleksi batik kualitas terbaik dari berbagai daerah seperti batik asli keraton, batik China, batik Jawa Hokokai (batik yang terpengaruh oleh kebudayaan Jepang), batik pesisir (Kudus, Lasem dan Pekalongan), batik Sumatera dan berbagai jenis batik lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya