SOLOPOS.COM - Warung makan ala kampung Bu Jeki di Tawangrejo, RT003/RW005, Jelimbang, Ngreco, Weru, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (6/7/2022). (Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO – Warung makan Bu Jeki di Tawangrejo, RT003/RW005, Jelimbang, Ngreco, Weru, Kabupaten Sukoharjo, baru berdiri sejak pandemi Covid-19 atau pada 2020 lalu.

Meski begitu warung yang berada di tengah kampung itu sudah tenar bahkan jadi jujukan para pejabat hingga Bupati Sukoharjo, Etik Suryani.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kalau warungnya baru dua tahun ini, baru buka saat pandemi. Dulu merantau di Jakarta trus pandemi, pulang,  jadi buka warung di sini [Weru, Kabupaten Sukoharjo],” kata pemilik warung, Sri Rejeki alias Bu Jeki saat ditemui di warungnya, Rabu (6/7/2022).

Lokasi yang berada di tengah kampung itu sudah ada di laman Google Maps dengan kata kunci Warung Ala Kampung Bu Jeki. Jika telah tiba di warung makan Bu Jeki, pengunjung bisa melihat proses memasak yang berada tepat disebelah kasir.

Proses memasak yang dimaksud yakni mulai dari pembakaran sate hingga proses memasak tongseng ataupun lainya. Proses memasak di warung itu masih menggunakan tungku dengan bahan bakar arang.

Baca juga: Takut Nggak Laku, Pengusaha Warung Makan di Wonogiri Pertahankan Harga

Setelah memasuki ruangan, pengunjung akan di suguhi beberapa camilan yang tersedia di atas meja hingga foto pemilik bersama bupati yang sempat singgah. Jika masuk lebih dalam, warung makan ala kampungnya itu juga menyediakan beberapa meja dan kursi hingga tempat lesehan bagi para pengunjung.

Bu Jeki mengaku banyak pejabat dari Sukoharjo maupun Klaten sering singgah di warung miliknya itu. Menurutnya hal itu lantaran harga yang dia tawarkan cukup terjangkau dan rasa yang disajikan cukup menggugah selera.

Dia mengatakan mendapatkan resep masakannya langsung dari sang suami, Suwar. Warung makan Bu Jeki  menyajikan berbagai menu olahan ayam, kambing dan sapi. Sementara menu spesial menurutnya adalah nasi tiwul.

“Kalau di sini [warung makan] yang spesial ya nasi tiwulnya itu, sama paling banyak di pesan itu tongseng, tengkleng, sama ricanya, satenya juga dibilang empuk,” jelasnya.

Salah satu menu andalan lainnya dia beri nama nasi kembul ayam/bandeng yang disajikan dalam tampah. Sajian nasi kembul itu terdiri atas empat ragam nasi mulai dari nasi putih dan varian nasi tiwul.

Baca juga: Buka 6 Cabang, Burjo Ambucuy Raih Omzet Puluhan Juta Rupiah Per Bulan

Menu itu hanya di banderol dengan harga Rp20.000/porsi untuk kembul bandeng dan Rp25.000/porsi untuk kembul ayam.

Sementara untuk menu lain seperti sate kambing/sapi, tongseng kambing/sapi, tengkleng kambing/sapi maupun rica-rica kambing masing-masing per porsi dibandrol dengan harga Rp25.000.

Dia bahkan menyajikan teh poci lengkap dengan teko tanah liatnya. Sementara menu minuman lain juga tersedia seperti teh, jeruk, kopi, soda gembira hingga beras kencur. Harga per gelasnya mulai dari Rp3.000-Rp10.000.

Menjelang perayaan Lebaran Haji, Bu Jeki telah menempel pengumuman di tembok pintu masuk warung miliknya.  Lantaran mulai Sabtu (9/7/2022) hingga satu bulan ke depan, warung itu tak melayani pengunjung alias tutup.

Sementara itu salah seorang pengunjung, Haryanto mengaku senang dengan konsep warung di rumah makan Bu Jeki. Menurutnya terasa seperti di rumah neneknya. Dia sendiri lebih sering memesan menu nasi kembul.

Baca juga: Kreatif! Pria Ini Bikin Warung Kopi di Dalam Rumah Saat PPKM Darurat

“Kalau saya biasanya nasi kembulnya itu, selain unik, karena nasinya warna-warni, jelas kenyang. Kalau minumnya teh pocinya soalnya ada tekonya jadi seru kaya nostalgia ya,” kata dia.

Sementara itu, dalam laman Google Maps warung itu, beberapa pengunjung menuliskan beragam komentar. “Kesekian kalinya ke warung ini tiap mudik. Rasa konsisten, menu variatif, ada masakan kambing/sapi. Nasi tampahnya enak banget, ada beberapa macam nasi, harga juga aman di kantong,” tulis akun Ukasa.

Akun lain, Akmal Yuditya justru mengomentari lokasi warung itu yang dirasa kurang strategis. “Menu yang ditawarkan sangat beragam dan lezat. Terutama sate kambingnya yang empuk dan mantap. Namun satu kekurangannya adalah tempat yang kurang strategis. Parkir mobil kurang luas,” tulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya