SOLOPOS.COM - (brebeskab.go.id)

(brebeskab.go.id)

SOLO--Pemerintah menargetkan pelaksanaan program wajib belajar (wajar) 12 tahun di Indonesia, dimulai 2014. Saat ini Kemendikbud sedang mencari data dan bahan pengayaan sebagai persiapan untuk merealisasikan program tersebut.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Kasi Kurikulum Bidang Pendidikan Menengah, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo, Budi Setiono, mengungkapkan rencana itu disampaikan petugas dari Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Kemendikbud saat digelar diskusi tertutup di SMKN 2 Solo, Kamis (21/6/2012).

Saat itu, petugas Puslitbang meminta informasi dari sejumlah sekolah di Solo tentang kebutuhan SMA/SMK. “Ada enam kepala SMA dan enam kepala SMK di Solo yang diundang. Mereka dari sekolah RSBI [Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional] dan SSN (Sekolah Standar Nasional (SSN),” jelasnya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, akhir pekan kemarin.

Petugas dari Puslitbang Kemendikbud, ungkapnya, menanyakan apa kendala setiap sekolah, berapa biaya operasional yang dibutuhkan, apa perbedaan kebutuhan antara sekolah RSBI dan SSN serta bagaimana mekanisme pelaporan bantuan yang bersumber dari pusat, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) provinsi dan APBD kota.

Jika wajar 12 tahun diterapkan, ungkapnya, kemungkinan besar SMA/SMK akan mendapatkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebagaimana jenjang SD dan SMP. Guliran program tersebut, katanya, bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Sehingga semua warga Indonesia minimal mengenyam bangku pendidikan hingga level SMA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya