SOLOPOS.COM - Ilustrasi pedagang komoditas Khas Sekaten (JIBI/Solopos/dok)

Sekaten merupakan tradisi Keraton yang biasanya dimeriahkan dengan pasar malam.

Solopos.com, SOLO — Wahana permainan terancam ditiadakan dalam penyelenggaraan Sekaten 2016. Hal itu lantaran pihak Keraton Solo belum mendapat tanggapan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo terkait rencana pemanfaatan halaman Benteng Vastenburg untuk menampung wahana permainan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengageng III Museum dan Pariwisata Keraton Solo, K.R.M.H. Satryo Hadinagoro, mengatakan sudah mengirim surat pemberitahuan kepada Pemkot sekitar dua pekan yang lalu.

Ia menyebut apabila tidak ada tanggapan atau surat balasan dari Pemkot hingga Jumat (25/11/2016), Keraton dipastikan akan meniadakan wahana permainan sebagai acara pendukung dalam Sekaten 2016.

“Kami sudah kirim surat ke Pemkot sifatnya memberi informasi dan kulanuwun. Kami hanya minta dukungan fasilitas pemakaian Benteng Vastenburg untuk menampung para usaha wahana permainan. Tidak ketang tujuh hari sampai 10 hari mereka sudah berterima kasih,” kata Satryo setelah mengikuti rapat dengan pengageng Keraton Solo mambahas Sekaten 2016 di Kantoran Dalem PB XI, Rabu (23/11/2016).

Satryo menyatakan tidak menjadi masalah apabila wahana permainan tidak tersedia dalam penyelenggaraan Sekaten 2016. Dia menegaskan, keberadaan wahana permainan hanya menjadi acara pendukung dalam Sekaten.

Satryo menyebut, penyelenggaraan Sekaten yang pokok adalah upacara adat Sekaten berupa keluarnya gunungan dan membunyikan gamelan.

Sementara itu, disinggung soal nasib pedagang tradisional dalam Sekaten 2016, Satryo memastikan, Keraton bakal tetap memfasilitasi mereka untuk bisa berjualan di Jl. Pakubuwono dan jalan seputaran pagar Alun-Alun Utara (Alut) Keraton Solo.

Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, K.P. Winarno Kusumo, mengatakan keberadaan wahana permainan dan pasar malam sebenarnya bukan hal wajib untuk dilaksanakan dalam Sekaten. Namun, Winarno menilai, penyelenggaraan pasar malam perlu diperjuangkan karena sudah lekat dengan masyarakat.

Berikut Acara Sekaten 2016:

4 Desember 2016:
Jamasan Gongso, Jamasan Nyai Setomi, Jamasan Payung Kyai Brawijoyo

5 Desember 2016:
Gamelan keluar dari Keraton ke Masjid Agung pagi hari. Gamelan terus ditabuh pada hari itu sampai setelah salat ashar. Kemudian gamelan disimpan di Masjid Agung sampai pada 12 Desember pagi.

12 Desember 2016:
Keluar Gunungan dua pasang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya