SOLOPOS.COM - Ilustrasi wong kalang (Instagram/@gypsyindonesia)

HUT hari jadi kota solo ke-277

Solopos.com, SOLO — Pembangunan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Desa Sala pada era Paku Buwono (PB) II pada 1743 yang diarsiteki Tirta Wiguno ternyata banyak dibantu orang-orang dari Suku Kalang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Diceritakan saat itu ada beberapa orang Suku Kalang yang menjadi Abdi Dalem Keraton atau pengikut PB II. Mereka dikenal mempunyai kemampuan lebih dalam hal pembangunan dan seni ukir kayu.

“Pembangunan-pembangunan keraton ini kan pelaku utamane Abdi Dalem Kalang, orang-orang Kalang. Suku Kalang adalah suku Jawa yang ahli di bidang pembangunan dan seni ukir. Mereka ada di sekitar Rembang dan Blora,” terang ketua komunitas pencinta sejarah Solo Societeit, Dani Saptoni, saat diwawancarai Solopos.com, belum lama ini.

Baca Juga: Terkuak! Wong Kalang Ternyata Arsitek Andalan Kerajaan Mataram

Konon dalam sejarahnya, menurut Dani, para abdi dalem dari Suku Kalang yang berperan besar dalam pembangunan Keraton ini tinggal di wilayah yang kini bernama Kampung Kalangan di Kelurahan Jagalan, Jebres, Solo.

“Makanya sekarang ada Kampung Kalangan di Jagalan. Itu dulu permukiman para abdi dalem Kalang asli yang ikut membangun Keraton. Mereka jadi tukang dan mebeler,” urainya.

Setelah berdiri Keraton Kasunanan Surakarta, ditunjuk lah seorang pembesar di kalangan para abdi dalem Suku Kalang dengan jabatan Bupati Kalang. Para Abdi Dalem Kalang terus berkarya hingga masa PB X dengan dipimpin Raden Tumenggung Wreksa Diningrat.

Baca Juga: Jejak Wong Kalang Tersebar di Solo hingga Jogja

Bahkan mereka menjadi bagian Karti Praja dari Keraton Kasunanan. “Saat Keraton semakin maju, [Abdi Dalem Kalang] menjadi bagian Karti Praja atau semacam Dinas Pekerjaan Umum. Orang-orang kalang ini adalah ahli kayu, belajarnya ya autodidak dari tradisi mereka,” kata Dani.

Tembok hingga Ukiran

Ihwal keterampilan orang-orang Suku Kalang saat itu, menurut Dani, mulai dari membuat tembok hingga ukiran mereka ahlinya. Pembangunan Keraton Solo yang dibantu orang Suku Kalang pada awalnya dominan dari bahan kayu. Walau ada beberapa bagian yang berupa tembok.

“Dulu bangunan permanen dominan dari kayu, yang ditambahi tembok. Sejak era PB II sudah tembok, tapi bangunan Kedaton masih menggunakan tradisi Jawa asli,” katanya.

Baca Juga: Wong Kalang Ternyata Manusia Berekor, Ini Buktinya

Sayangnya pada 1985-an Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengalami kebakaran hebat yang membuat banyak bangunan rusak. Salah satu karya bangunan abdi dalem Suku Kalang yang masih tersisa di Keraton Solo, menurut Dani, yaitu Lojen Sasana Mulyo. Bangunan itu bergaya indi atau model buatan sendiri.

Sementara itu berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, sejumlah literatur menyebutkan Wong Kalang adalah kelompok suku yang bermukim di Pulau Jawa, khususnya di wilayah perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Seperti Kabupaten Blora dan Rembang di Jawa Tengah dan Kabupaten Bojonegoro dan Tuban di Jawa Timur.

Mereka termasuk dalam sub Suku Jawa yang dengan sengaja hidup mengasingkan diri dalam hutan. Scribd.com menyebut Wong Kalang sudah ada sebelum pengaruh Hindu masuk ke Jawa. Pendapat ini berdasarkan prasasti Kuburan Candi di Tegalsari, Magelang tahun 753 Saka atau 831 Masehi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya