SOLOPOS.COM - Aktivitas jual beli pengunjung pasar terpantau cukup ramai pada H-1 Lebaran di Pasar Jongke, Solo, Sabtu (23/5/2020). (Espos/Muhammad Ferri Setiawan)

Solopos.com, SOLO — Pemkot Solo terus mematangkan rencana revitalisasi Pasar Jongke Solo di wilayah Laweyan. Salah satunya dengan melelang belanja konsultasi detail engineering design (DED) pasar yang berlokasi di Jl Dr Radjiman tersebut.

Dikutip dari laman LPSE Kota Solo, tender dengan nilai pagu paket Rp800 juta itu telah dimulai sejak 24 Desember 2021. Namun saat ini proses seleksi dibatalkan karena kesalahan dokumen kualifikasi dari Pokja Pemilihan dan segera dimulai ulang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Heru Sunardi, mengaku belum mengetahui perkembangan lelang tersebut, namun penyusunan DED tetap dilaksanakan pada tahun ini. Berdasarkan perkiraan sementara, pembangunan Pasar Jongke bakal menelan anggaran hingga Rp180 miliar.

Baca Juga: Pasar Legi Kelar, Pemkot Solo Beralih ke Jongke dan Harjodaksino

Ekspedisi Mudik 2024

Angka perkiraan anggaran revitalisasi Pasar Jongke Solo itu lebih mahal dibandingkan Pasar Legi yang kelar dibangun November 2021. Anggaran revitalisasi Pasar Legi yang berasal dari APBN mencapai Rp104 miliar.

“Kali terakhir [Pasar Jongke] direnovasi sudah lama sekali, sehingga kami mendahulukan dibanding pasar tradisional lain. Pedagangnya berjumlah 1.600-an orang, nanti kami akan carikan lapangan sebagai pasar darurat saat proses pembangunan,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Minggu (1/2/2022).

Rencananya bangunan baru Pasar Jongke akan mengakomodasi pedagang Pasar Kabangan, kemudian menata pedagangnya sesuai jenis dagangan berdasarkan aturan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Pasar juga diharapkan menghidupkan ekonomi Solo bagian barat.

Baca Juga: Banjir di Laweyan Solo Meluas, Air Sempat Masuk ke Pasar Jongke

Konsep Gedung Hijau

“Kemudian revitalisasi dilakukan agar bangunan baru tidak tergenang luapan Kali Jenes. Pedagang Pasar Kabangan akan direlokasi ke Pasar Jongke karena lokasi Pasar Kabangan akan digunakan untuk pusat oleh-oleh dan suvenir untuk menghidupkan UMKM Kawasan Batik Laweyan,” jelasnya.

Pasar yang dibangun pada 1992 itu terdiri dari 780 los dan 106 kios serta 135 lapak pelataran. Konsep bangunan baru revitalisasi Pasar Jongke Solo berprinsip gedung hijau sama seperti Pasar Legi.

Namun dengan mengakomodasi sejumlah masukan seperti kanopi agar tidak tempias. Konsep gedung hijau akan memberikan ruang sirkulasi udara dan pencahayaan yang lebih baik, sehingga dapat menghemat penggunaan daya listrik bagi para pedagang.

Baca Juga: Pasar Kabangan Solo akan Direlokasi, Tanahnya Dibangun Taman Kota

“Kami mengajukan anggaran pembangunan Pasar Jongke ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat [PUPR],” jelasnya.

Renovasi pasar dengan konsep green building ini menggunakan anggaran dari Kementerian PUPR sesuai amanat Peraturan Presiden (Perpres) No 43/2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan revitalisasi pasar diharapkan semakin menggeliatkan perekonomian masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya