SOLOPOS.COM - Gambar desain rest area yang tengah dibangun di lahan eks Terminal Cepogo, Boyolali. (Istimewa/DPUPR Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI — Lahan bekas atau eks Terminal Cepogo Boyolali akan diubah menjadi rest area. Lokasinya berada di sebelah selatan eks Pasar Sayur Cepogo.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang atau DPUPR Boyolali, Ahmad Gojali, menuturkan pembangunan rest area telah dimulai pada 2 Maret 2023 dan direncanakan selesai pada 2 Juni 2023.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Nilai kontrak Rp1.406.356.000 bersumber dari APBD Boyolali 2023,” tulisnya saat dihubungi Solopos.com lewat Whatsapp, Senin (27/3/2023).

Lebih lanjut, Gojali menuturkan rest area di eks Terminal Cepogo, Boyolali, itu dibangun di lahan berukuran 64 meter x 33 meter. Nantinya rest area akan memiliki kapasitas enam bus, 16 mobil, dan 30 sepeda motor.

Ekspedisi Mudik 2024

Beberapa fasilitas yang ada, jelasnya, akan ada kios, kamar mandi, dan musala. Selanjutnya, Gojali menuturkan alasan dibangunnya Rest Area Cepogo untuk menunjang beberapa ruang terbuka hijau dan tempat wisata di Cepogo dan Selo.

“Antara lain ada Alun-Alun Pancasila, Cepogo Cheese Park, dan Simpang Paku Buwono VI,” jelasnya. Selain itu, ia menjelaskan bagi bus dan kendaraan yang tidak memungkinkan untuk naik ke Cepogo Cheese Park  atau Simpang PB VI dapat diparkirkan di rest area tersebut.

Selanjutnya, wisatawan dapat menggunakan layanan shuttle bus yang akan beroperasi menuju tempat wisata yang dituju. “Harapannya dengan adanya rest area ini dapat menghidupkan perekonomian masyarakat di Kecamatan Cepogo. Tiap desa dapat memunculkan produk-produk unggulannya dengan di-display pada kios yang disediakan,” kata dia.

Tiap Desa Diberi Satu Kios

Diwawancarai terpisah, Camat Cepogo, Boyolali, Dwi Sundarto, menyambut baik pembangunan rest area di wilayahnya. Ia membenarkan pembangunan rest area itu sudah dalam proses.

Pemerintah Kecamatan Cepogo, lanjut Dwi, menyambut baik karena di situ nanti akan ada kios-kios yang dapat digunakan warga Cepogo untuk berjualan. “Nanti warga kami diberikan akses satu desa, satu kios. Jadi nanti akan dibangun 16 kios, salah satunya untuk kios teman-teman penyandang disabilitas. Kami ada 15 desa,” jelasnya.

Ia berharap rest area tersebut dapat meningkatkan perekonomian warga Cepogo terutama dengan berjualan di kios-kios yang ada. Dwi membenarkan ada rencana shuttle bus yang nantinya dapat digunakan wisatawan untuk naik ke wisata atas seperti Cepogo Cheese Park dan lain-lain.

“Kalau ke arah Cimory [Cepogo Cheese Park] itu bus besar kan tidak bisa sampai di atas karena medannya yang seperti itu. Harapan kami dengan adanya shuttle bus bisa sampai ke sana bahkan sampai ke Selo,” kata dia.

Selain menunjang ekonomi dan wisata di ketinggian Boyolali, Dwi berharap shuttle bus dapat mengurangi kemacetan akibat banyaknya pengunjung yang berwisata di wilayah atas Boyolali.

Jalur Mudik

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali, M Arief Wardianta, mengungkapkan belum ada pembahasan terkait shuttle bus yang akan beroperasi dari Rest Area Cepogo menuju tempat-tempat wisata di ketinggian Boyolali.

“Belum ada rapat pembahasan terkait itu sampai dengan saat ini,” terangnya. Terpisah, salah satu warga Cepogo, Boyolali, Luqman Hakim, menilai rencana pengadaan Rest Area Cepogo cukup bagus mengingat jalur Solo-Selo-Borobudur juga dipakai untuk arus mudik.

“Kadang ada yang mudik dari arah Solo ke Magelang atau sebaliknya lewat situ begitu kan bisa istirahat di rest area di situ. Selain itu, nanti mungkin bisa menambah ekonomi warga di sana karena ada yang bisa jualan di sana dan ada pengunjung yang istirahat di sana,” jelasnya.

Ia berharap dengan adanya rest area juga dapat mengurangi kemacetan yang ditimbulkan akibat banyaknya wisatawan yang menuju daerah Selo dan Cepogo.

“Seperti kemarin pas Tahun Baru itu macet sekali waktu mau nanjak ke Cepogo Cheese Park, jadi semoga itu salah satu solusi yang bagus. Atau nanti barangkali ada jalur khusus wisata baru, justru lebih bagus. Kalau yang sekarang kan campur dengan jalur pasar,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya