SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kedua dari kiri) didampingi Ketua Panpel Ginda Ferachtriawan (kiri) menghadiri pelepasan suporter Persis Solo menuju Bogor dari halaman Balai Kota Solo, Rabu (15/12/2021). (Istimewa/Humas Pemkot Solo)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyebut Persis dan sepak bola sebagai bisnis besar, industri yang harus didukung ekosistem yang memadai agar bisa berkembang.

Hal tersebut disampaikan bapak dua anak itu dalam wawancara eksklusif dengan Presiden Direktur (Presdir) Solopos Media Group (SMG), Arif Budisusilo, di Museum Batik Keris Solo, Senin (17/1/2022). Gibran menyatakan butuh kerja keras untuk membangun ekosistem bisnis sepak bola.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satunya kawasan Stadion Manahan Solo yang akan ditata dan dikembangkan sedemikian rupa dengan desain cantik dan modern. Ada sederet kegiatan pembangunan di Manahan yang direncanakan Gibran.

Baca Juga: Solo Smart City, Gibran: Orang Masuk Pasar Tak Perlu Bawa Uang Tunai

“Pokoknya jadi satu ekosistem. Ada stadion, public space, tempat merchandise, tempat untuk makan. Ini ekosistem, bukan klubnya saja. Tapi bagaimana di luar itu warga bisa berpartisipasi membesarkan industri sepak bola,” ujar putra sulung Presiden Jokowi itu.

Selain ekosistem bisnis, Gibran menekankan pentingnya capaian prestasi Persis Solo sebagai klub sepak bola kebanggaan masyarakat. Sebab berdasarkan pengalaman menjuarai Liga 2 dan promosi ke Liga 1, saat prestasi klub bagus, bisnisnya bagus.

“Yang namanya merchandise [Persis Solo] setelah kita menang itu selalu habis. Mohon maaf kemarin saya masih hutang jersey ya, Pak. Enggak ada. Kemarin saya kirim ke Pak Rudy juga habis. Ini suatu kebanggaan, bukan hanya euforia,” katanya kepada Arif Budisusilo.

Baca Juga: Temui Gibran, Presiden Persebaya Surabaya: Selamat Persis Solo!

Mindset Bisnis

Ihwal mindset bisnis dalam pengelolaan Persis Solo, Gibran mengakui terus terang. Menurutnya sepak bola merupakan bisnis atau industri. Ia lantas bercerita besarnya potensi industri sepak bola seperti yang sudah ramai di luar negeri.

“Kita banyak belajar dari Bali United, Persib Bandung, yang sudah profesional. Stadion dikelola dengan baik, sudah IPO. Ini industri. Harus dikelola orang-orang profesional, yang punya passion. Ya doakan saja Persis lebih baik di Liga 1,” tegasnya.

Gibran juga menjelaskan besarnya kebutuhan sebuah klub sepak bola agar bisa berjalan. Sehingga pengelolaan Persis harus benar-benar profesional dan dengan mindset bisnis. Kondisi itu menurutnya harus mulai disadari masyarakat Solo.

Baca Juga: Patut Ditunggu, Gibran Sebut Amazon Web Services Segera Masuk Solo

“Persis Solo ini bukan hanya klub sepak bola. Tapi kita mengelola merchandise, mengelola sekolah sepak bola, mengelola klub sepak bola wanita misalnya. Juga mengelola teman-teman Pasoepati, Surakartans, teman-teman ultras,” ujarnya.

Saat ditanya target Persis Solo di Liga 1 yang lebih kompetitif, Gibran tak menetapkan target muluk-muluk. “Ya kalau saya minimal masuk lima besar lah,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya