SOLOPOS.COM - Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, berpose dekat patung banteng-celeng di Taman Sunan Jaga Kali, Pucangsawit, Jebres, Solo, Rabu (9/3/2022). (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Patung bersosok banteng-celeng menjadi salah satu hiasan di Taman Sunan Jaga Kali, Pucangarum, Kelurahan Pucangsawit, Jebres, Solo. Patung itu terletak di dekat spot yang terdapat tulisan Taman Sunan Jaga Kali Pucangarum.

Spot itu biasa dipakai masyarakat untuk menggelar kegiatan dan berfoto bersama. Sebab tempat itu yang paling ikonik dibanding lainnya. Pantauan Solopos.com, Rabu (9/3/2022), patung banteng-celeng itu berwarna hitam dengan mata merah menyala.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tak ada yang aneh pada bagian tubuh atau badan patung tersebut. Tapi di kepala terdapat tanduk dan siung. Tanduk dan taring tersebut berwarna putih. Tanduk merupakan ciri khas banteng, sedangkan taring ciri khas celeng atau babi.

Baca Juga: Begini Ramainya Taman Sunan Jaga Kali, Wisata Murah Meriah di Solo

Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, menuturkan patung banteng-celeng sudah lama ada di Taman Sunan Jaga Kali Pucangsawit, Solo. “Sudah lama itu, sampeyan saja yang lama tidak main ke sini,” candanya kepada wartawan, Rabu.

Mantan Wali Kota Solo dua periode tersebut lantas menceritakan patung banteng-celeng itu merupakan hasil karya atau kreativitas anak-anak muda. Untuk menghargai hasil kreatvitas mereka, menurut Rudy, patung tersebut lantas dipajang di Taman Sunan Jaga Kali. “Itu hasil kreativitas anak-anak. Ya mungkin dulu semaraknya celeng-celeng dan sebagainya itu,” katanya.

Namun tidak sekadar membuat patuh, menurut Rudy, ada filosofi dari sosok banteng-celeng. Sosok banteng-celeng dinilai sebagai simbol sikap tegak lurus seorang kader PDIP terhadap apa pun keputusan ketua umum.

Baca Juga: Ada Spot Selfie Baru, Taman Sunan Jaga Kali Solo Dihias Seribu Lampion

Kreativitas Anak-Anak Muda

“Filosofi banteng-celeng, menurut kreativitas anak-anak kan banteng yang selalu tegak lurus apa pun yang jadi keputusan Ketua Umum itu yang akan dijalankan dan dilaksanakan. Ya anak-anak kreatif ya biarkan saja,” imbuhnya.

Rudy membantah pembuatan dan pemasangan patung banteng-celeng di Taman Sunan Jaga Kali Solo sebagai counter atas tudingan kader celeng PDIP. Kader celeng selama ini diidentikkan ke pendukung Ganjar sebagai capres.

“Oh bukan, bukan untuk meng-counter. Buat apa. Saya kan selalu lebih senang menjadi banteng-celeng, daripada banteng-celengan. Kreativitas anak-anak biarkan saja. Yang penting tetap sesuai AD/ART partai,” tegasnya.

Baca Juga: Atraksi Barongsai Hibur Warga di Taman Sunan Jaga Kali Solo

Seperti diketahui, polemik banteng-celeng pernah ramai pada Oktober 2021 setelah Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto, pernah menyebut kader PDIP yang mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024 bukanlah kader banteng melainkan celeng.

Pernyataan Bambang memicu reaksi di internal PDIP, terutama kader-kader yang mendukung sosok Gubernur Jateng itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya