SOLOPOS.COM - Peserta festival toleransi berfoto bersama dalam acara yang digelar Paguyuban Wargo Ageng Kartasura (Pawartos) di lahan bekas Terminal Kartasura, Sukoharjo, Sabtu (11/12/2021). (Istimewa/Pawartos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Masyarakat yang tergabung dalam Paguyuban Wargo Ageng Kartasura (Pawartos) menggelar festival toleransi di lahan bekas Terminal Kartasura, Sukoharjo. Kegiatan itu melibatkan elemen masyarakat dan pemeluk agama yang berbeda-beda untuk merepresentasikan wajah toleransi di wilayah Kartasura.

Acara seremonial festival toleransi dilaksanakan di lahan bekas Terminal Kartasura, Sabtu (11/12/2021). Acara tersebut dihadiri pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kartasura, pengurus Gereja Kristen Jawa (GKJ) dan Gereja Kristen Indonesia (GKI), pengurus gerakan pemuda (GP) Ansor, Gusdurian serta elemen mahasiswa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Presidium Pawartos, Rutsahaya Sapujiati, mengatakan Kartasura merupakan daerah penyangga atau satelit Kota Solo dengan masyarakat yang heterogen atau beraneka ragam agama, budaya, etnis, dan suku. Kemajemukan itu harus dijaga dan dirawat dengan saling mengakui, menghargai, dan bekerja sama.

Baca Juga: Tak Ada Penyekatan, Pemkab Sukoharjo Waspadai Gelombang Mudik Nataru

“Kami ingin mengajak masyarakat Kartasura untuk menjaga kerukunan umat beragama dan merawat toleransi. Semangat tolerasi harus terus digelorakan guna mewujudkan kerukunan dan perdamaian. Ini wajah toleransi di Kartasura,” katanya kepada Solopos.com mengenai festival toleransi di Kartasura itu, Minggu (12/12/2021).

Wanita yang akrab disapa Rut itu menyampaikan toleransi bisa diciptakan lewat keterbukaan dan saling menghormati. Sikap saling menerima dan menghargai merupakan bagian dari hidup toleran.

Hidup rukun beragama menciptakan kondisi sosial masyarakat tanpa mengurangi hak dasar untuk melaksanakan kewajiban dalam menjalankan agamanya masing-masing. Pawartos ingin berkontribusi mewujudkan semangat toleransi dan kerukunan umat beragama di wilayah Kartasura.

Baca Juga: Mayat Tergeletak di Tepi Jalan Gegerkan Warga Kenep Sukoharjo

“Pemeluk agama dan elemen masyarakat harus menjunjung nilai-nilai toleransi. Partisipasi syarakat dibutuhkan dalam menangkal masalah intoleransi, radikalisme, dan serta kekerasan,” ujarnya

Rut menyinggung ihwal kasus intoleransi yang kerap terjadi di Indonesia. Hal itu dipengaruhi ujaran kebencian di berbagai platform media sosial (medsos) yang memantik reaksi umat beragama tertentu.

Karenanya melalui festival toleransi di Kartasura itu, Rut mengajak seluruh elemen masyarakat mengedepankan keberagaman untuk memperkokoh solidaritas guna mewujudkan kerukunan antarumat beragama. Camat Kartasura, Joko Miranto, menyatakan pemerintah mendukung beragam upaya dan kegiatan dalam mewujudkan toleransi dan kerukunan umat beragama.

Baca Juga: Perbaikan Saluran Limbah PT RUM Ditarget Selesai Pertengahan Bulan

Pemerintah dan elemen masyarakat harus bersinergi merawat toleransi di wilayah Kartasura. Joko berharap elemen masyarakat bergandengan tangan untuk menjaga perdamaian dan toleransi umat beragama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya