SOLOPOS.COM - Ilustrasi rel kereta api. (Dok Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Sebanyak 20 bidang tanah di Boyolali terkena proyek pembangunan jalur ganda rel kereta api atau KA Solo-Semarang Fase 1 (Kadipiro-Kalioso) pada 2023 ini.

Kasi Pengadaan dan Pengembangan Pertanahan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Boyolali, Djarot Sucahyo, menyebut 20 bidang tanah tersebut berlokasi di Desa Jeron, Kecamatan Nogosari.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Semuanya hanya di Desa Jeron, targetnya tahun ini [pembebasan lahan]. Untuk bidangnya luas sekitar 0,7 hektare atau 7.673 meter persegi,” ungkapnya saat dihubungi Solopos.com, Senin (6/2/2023).

Ia menjelaskan luas total 20 bidang tersebut sebenarnya 21.086 meter persegi. Namun, yang terkena proyek pembangunan jalur ganda rel KA Solo-Semarang di Boyolali hanya sebagian.

Selanjutnya, Djarot mengungkapkan saat ini jalur rel kereta tersebut masih tunggal. Dengan adanya pelebaran dapat menambah rel sehingga bisa menjadi jalur dua kereta yang berbeda.

“Untuk PPK [Pejabat Pembuat Komitmen] atau instansinya itu dari Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Tengah baru mengajukan permohonan pelaksanaan pengadaan tanah ke Kanwil,” jelasnya.

Menurut Djarot, hingga kini belum ada penugasan resmi ke BPN Boyolali terkait pengadaan tanah. Ia menjelaskan prosesnya setelah ada permintaan, biasanya akan diekspos di Kantor Wilayah (Kanwil) BPN Jawa Tengah.

Lalu, Kanwil BPN Jawa Tengah akan memberikan surat keputusan (SK) penugasan ke BPN Boyolali. Setelahnya, baru BPN Boyolali bisa melaksanakan pengadaan tanah untuk proyek pembangunan rel ganda KA Solo-Semarang itu.

Proses Pembebasan Lahan

“Ini baru tahap pengajuan pelaksanaan pengadaan tanah, penlok [penetapan lokasi] sudah didapat. Jadi masih proses pengajuan, masih ada berkas yang kurang,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Desa Jeron, Bolot Joko Supono, membenarkan akan ada proyek pembangunan rel ganda kereta api di wilayahnya. Ia mengatakan selama ini hanya ada satu rel di Stasiun Kalioso, Desa Jeron, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali.

“Kalau respons kami hanya nderek dhawuh dari atasan. Kalau ini untuk kepentingan nasional ya nderek mawon, Pemerintah Desa Jeron mendukung,” ujarnya.

Bolot mengungkapkan selama ini Stasiun Kalioso yang hanya memiliki satu rel belum bisa digunakan dan belum melayani penumpang turun dan naik. Ia berharap dengan adanya pembanguan jalur ganda dapat membuat transportasi masyarakat lebih mudah, terjangkau, dan dekat.

Kades Jeron tersebut mengatakan harapannya agar Stasiun Kalioso tak hanya diperlebar dan ditambah rel kereta apinya, tapi juga dapat digunakan untuk naik turun penumpang. Sehingga dapat menambah pilihan masyarakat ketika akan bepergian naik kereta.

“Masyarakat nanti akan merespons sangat baik ketika stasiun itu lebih fleksibel, bisa mengkaver baik turun dan naiknya penumpang. Harapannya sih bisa untuk naik turun ya, itu harapan masyarakat dan pemerintah desa,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya