Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
KH Masruri, 68, meninggal dunia di Madinah pada Minggu (20/11/2011) pekan lalu akibat gangguan pada pernapasan. Dia adalah seorang ulama terkemuka asal Brebes yang memiliki pondok pesantren yang memiliki santri dengan jumlah besar di Brebes. Kebetulan keluarga Rustri dekat dengan KH Masruri.
Suasana haru terekam ketika Rustri bertemu dengan istri dan bebeberapa anak KH Masruri yang juga tergabung di kloter 49. Isak tangis pecah saat Rustri memeluk satu persatu anggota keluarga KH Masruri.
“Beliau adalah seorang ulama besar, yang memiliki pondok pesantren besar pula. Eksistensi pondok pesantren beliau di Brebes harus diapresiasi. Secara tidak langsung, keberadaan pondok tersebut ikut meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Provinsi Jawa Tengah. Mudah-mudahan keteladanan beliau bisa menginspirasi saya dalam menjalankan tugas,” kata Rustri kepada wartawan, seusai acara penyambutan.
Rustri mengaku keluarganya punya hubungan baik dengan KH Masruri. Bahkan beberapa hari sebelum KH Masruri meninggal, mereka masih sempat berkomunikasi melalui pesan singkat (SMS). Rustri tak menyangka itu adalah komunikasi terakhir di antara mereka. Dia pun berpesan supaya keluarga Almarhum KH Masruri tetap semangat untuk meneruskan eksistensi pondok pesantren.
“Dalam komunikasi terakhir, beliau berpesan supaya saya sekeluarga menjaga kesehatan. Kemudian dalam tugas sehar-hari tetap teguh memegang tujuan untuk mencari ridho Allah. Selain itu kami harus mengejar jalan kehidupan yang tak hanya bermanfaat untuk diri sendiri, tapi juga orang lain,” tegas Rustri.
yms