SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI–Waduk Pidekso Wonogiri bakal dibangun di Kecamatan Giriwoyo. Para warga terdampak proyek pembangunan Waduk Pidekso mematok pemberian kompensasi lahan 20 kali lipat harga pasaran. Wonogiri kondisi lahan persawahan cukup subur dan letak bangunan milik warga sangat strategis.

Hal itu diungkapkan sejumlah warga saat acara sosialisasi pembangunan Waduk Pidekso di Balai Desa Pidekso, Kecamatan Giriwoyo, Kamis (11/9/2014) lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pertemuan itu dihadiri pejabat Pemprov Jateng, Pemkab Wonogiri dan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) serta sekitar 300 warga terdampak pembangunan waduk.

Sekretaris Desa Pidekso, Kecamatan Giriwoyo, Dwianto, mengatakan dalam pertemuan tersebut, para warga meminta agar pemberian kompensasi lahan 20 kali lipat harga pasaran.

Harga tanah sesuai nilai jual objek pajak (NJOP) jauh lebih rendah dibanding harga pasaran.

“Pertimbangannya kondisi lahan persawahan sangat subur. Selain itu, bangunan rumah milik warga juga terkena proyek pembangunan Waduk Pidekso,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (13/9/2014).

Sebenarnya, para warga terdampak pembangunan waduk telah melakukan pertemuan untuk membahas harga kompensasi lahan pada 2012 lalu. Hasilnya, harga kompensasi lahan bervariatif tergantung kondisi bangunannya.

Misalnya, harga kompensasi bangunan berdinding gedek senilai Rp3 juta/m2, bangunan berdinding gebyok senilai Rp4,5 juta/m2, bangunan semi permanen Rp5 juta/m2 sedangkan bangunan permanen senilai Rp6 juta/m2.

Kendati demikian, kemungkinan patokan harga kompensasi lahan yang diminta warga bisa berubah. Para warga akan melakukan pertemuan kembali untuk membahas harga kompensasi lahan.

“Mungkin nanti ada pertemuan lanjutan untuk membahas harga kompensasi lahan. Bisa jadi harga yang dipatok warga akan berubah menyesuaikan kondisi sekarang,” terang Dwianto.

Kepastian Proyek
Dalam pertemuan itu, para warga juga meminta kepastian apakah proyek pembangunan Waduk Pidekso dilanjutkan atau tidak. Sebab, pengerjaan pembangunan Waduk Pidekso dilaksanakan tiga-empat tahun lalu.

Intinya, para warga mendukung pembangunan waduk dengan persyaratan pemerintah harus meningkatkan kesejahteraan warga.

“Tidak masalah pembangunan waduk dilanjutkan, kapanpun warga akan mendukung. Namun, kesejahteraan para warga juga harus diperhatikan. Jangan sampai sudah pindah ke lokasi baru malah kesejahteraan menurun,” jelas dia.

Terpisah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BBWSBS untuk pembangunan Waduk Pidekso, Panji, mengungkapkan proses sosialisasi akan dilaksanakan beberapa kali agar warga memahami manfaat pembangunan Waduk Pidekso.

Sementara proses pemberian kompensasi lahan milik warga akan dilakukan langsung oleh tim independen. Tim tersebut terdiri dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri dan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWBS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya